Kamis 18 Jun 2020 01:00 WIB

Bappenas: Maksimalkan Fungsi Literasi Perpustakaan

Perpustakaan juga berfungsi meningkatkan kemampuan literasi.

Rep: Novita Intan/ Red: Nashih Nashrullah
Perpustakaan juga berfungsi meningkatkan kemampuan literasi.  (Foto: Ilustrasi perpustakaan)
Foto: Pixabay
Perpustakaan juga berfungsi meningkatkan kemampuan literasi. (Foto: Ilustrasi perpustakaan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Memperkuat budaya litarasi masyarakat sebagai salah satu upaya agar mampu bangkit dari keterpurukan. 

Hal ini penting karena literasi sebagai bentuk cognitive skills memiliki peran besar dalam upaya pemulihan sosial-ekonomi masyarakat pasca Covid-19.          

Baca Juga

"Tingkat literasi memengaruhi sikap seseorang dalam menentukan respons terhadap suatu persoalan,” ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, dalam keterangan tulis, Rabu (17/6).

Dia mengatakan, kepanikan masyarakat timbul sebagai reaksi spontan yang sering dipicu oleh informasi tidak benar (hoax) yang beredar luas. Masyarakat dengan tingkat literasi tinggi akan selalu melakukan konfirmasi atas kebenaran informasi yang diperoleh. 

Menurutnya masyarakat dengan kemampuan literasi terkait informasi kesehatan yang lebih baik cenderung akan lebih sadar terhadap rentannya kondisi pandemi.   

"Mereka akan mampu mendeteksi gejala secara mandiri, lancar dalam berkomunikasi dengan tim medis, sehingga selalu siap melindungi diri seperti konsumsi obat secara tepat guna dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat," ucapnya.  

Untuk itu, menurut dia, perlu adanya perubahan paradigma, literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Literasi sebagai praxis social, yakni kemampuan memahami, mencerna, dan menganalis suatu teks dan konsep untuk diterjemahkan ke dalam tindakan keseharian seperti mengatasi masalah kehidupan, meningkatkan kualitas hidup dan memperbaiki kesejahteraan.   

"Kemampuan literasi yang baik akan membantu masyarakat untuk tetap produktif, menghasilkan beragam inovasi meski dalam kondisi pandemi," ucapnya.  

Suharso menjelaskan pemulihan sosial ekonomi masyarakat dampak pandemi akan lebih cepat dengan adanya pusat-pusat layanan literasi sampai ke tingkat desa. 

Perpustakaan desa atau taman bacaan masyarakat dapat berperan sebagai pusat informasi dan pengetahuan, sekaligus sebagai pusat pemberdayaan masyarakat berbasis literasi untuk menggerakkan masyarakat bangkit dari keterpurukan.  

"Upaya penguatan literasi terus dilakukan pemerintah, antara lain kebijakan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk meningkatkan partisipasi dan pelibatan masyarakat dalam berbagai kegiatan pemberdayaan berbasis literasi," jelasnya. 

Lalu kebijakan dana alokasi khusus (DAK) fisik untuk meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan umum provinsi dan kabupaten/kota. Selanjutnya mendorong pemanfaatan dana desa untuk pengembangan perpustakaan desa dan taman bacaan masyarakat sebagai pusat pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat.   

"Terakhir perluasan kegiatan pembudayaan gemar membaca di daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar dengan melibatkan para pegiat literasi di daerah," kata dia.  

Sementara Kepala Perpustakaan Nasional, M Syarif Bando, menambahkan perpustakaan menjadi solusi meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa yang memiliki dampak hasil akhir yang signifikansi bagi penggunanya. Hal ini menjadi peningkatan infrastruktur akses informasi dan pengetahuan, penguatan sumber pengetahuan dan nilai informasi serta penguatan konteks informasi bagi individu.

Dia menjelaskan, ada empat tingkatan literasi yakni kemampuan mengumpulkan sumber-sumber bacaan, mampu memahami apa yang tersirat dari yang tersurat, mengemukakan ide atau gagasan baru, teori baru, kreativitas dan inovasi baru serta akhirnya menciptakan barang atau jasa yang bermutu bagi kehidupan.

Syarif menyebut hasil dari keadilan informasi dan pengetahuan bagi setiap orang serta penguatan literasi maka tercipta inovasi dan kreativitas. Hasilnya pun terjadi peningkatan kapabilitas individu dan kesejahteraan masyarakat.

"Saat ini transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial sebagai pusat ilmu pengetahuan menjadikan perpustakaan wahana pembelajaran sepanjang hayat melahirkan berbagai inovasi dan kreativitas masyarakat," ucapnya.

Syarif mengaku ada kebijakan adaptif pada new normal seperti perpustakaan beradaptasi menyesuaikan layanannya, melakukan inovasi layanan, membantu masyarakat untuk beradapatasi.   

"Banyak perpustakaan tetap mengadakan kegiatan untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat. Ini kesempatan bagi perpustakaan untuk berkontribusi kepada masyarakat pada masa pandemi ini," ucapnya.

Selain itu, menurutnya, juga terjadi transformasi pada layanan perpustakaan, koleksi perpustakaan, dan ruang perpustakaan dengan menerapkan protokol kesehatan, kebersihan lingkungan, sarana dan prasarana layanan. Lalu responsif dalam menghadapi perubahan demografi, kebutuhan dan minat pemustaka dengan tetap menjaga jarak aman. 

"Jadi literasi untuk kesejahteraan menegaskan setiap orang berhak atas penghidupan yang layak agar mereka bisa tersenyum kembali," ucapnya.

Dia mencontohkan Perpustakaan Desa (Perpusdes) Candirejo, Blitar mengadakan edukasi pola hidup bersih dan sehat dalam rangka pencegahan Covid-19, Perpusdes Cisarua, Sukabumi fasilitasi komunitas UMKM untuk belajar pemasaran online, Perpusdes Muntang, Purbalingga dan Perpusdes Usa, Bone fasilitasi kuliah online mahasiswa dan kegiatan Ujian Kenaikan Kelas (UKK) untuk siswa-siswi yang terdampak, Perpusdes Anjani, Lombok Timur beri layanan pengantaran buku ke masyarakat selama masa pandemi dan lainnya.

Bupati Magetan (Jawa Timur) Suprawoto mengatakan pihaknya melakukan penguatan literasi daerah di tengah pandemi. Dia mencontohkan adanya penyerahan paket buku dari Dinas Arpus Magetan dan perpustakaan keliling.

"Semua kegiatan dilakukan di rumah seperti belajar, guru berkunjung ke rumah didik peserta didik, belanja dari rumah dan ibadah di rumah,” kata dia.  

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement