REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat jual bersih di pasar saham periode 15-18 Juni 2020 atau pekan ini mencapai Rp 2,15 triliun. Sementara dana asing yang masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 1,06 triliun.
Dengan demikian, di pasar keuangan domestik periode 15-18 Juni 2020, masih terjadi aksi jual bersih sebesar Rp 1,09 triliun, berdasarkan indikator stabilitas nilai rupiah yang diumumkan Bank Indonesia di Jakarta, Jumat (19/6).
"Berdasarkan data settlement selama 2020 (tahun berjalan Januari-Juni 2020 atau year to date (ytd) nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp142,16 triliun,"tulis Bank Sentral.
Dalam laporan itu, BI juga mengutip bahwa risiko premi investasi atau credit default swaps (CDS) Indonesia untuk lima tahun tercatat turun ke 124,20 basis poin (bps) per 18 Juni 2020 dari 129,71 bps per 12 Juni 2020.
Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya menyampaikan aliran masuk modal asing juga kembali berlanjut karena daya tarik aset keuangan domestik dan prospek perekonomian Indonesia yang membaik. Sementara, tekanan pasar keuangan mereda di pasar keuangan global.
"Aliran modal asing dalam bentuk investasi portofolio pada kuartal II 2020 hingga 15 Juni 2020 tercatat arus modal masuk sebesar Rp 7,3 miliar," ujar Perry.
Aliran modal asing dalam bentuk investasi portofolio pada triwulan kedua tahun itu turut mendorong posisi cadangan devisa mencapai 130,5 miliar dolar AS pada akhir Mei 2020.