Jumat 19 Jun 2020 18:37 WIB

Pemkot Bogor Bentuk Detektif Covid-19

Detektif Covid-19 merupakan tim deteksi aktif untuk melacak dan memantau kasus

Rep: Nugroho Habibi / Red: Nur Aini
Wali Kota Bogor Bima Arya
Foto: ANTARA /Arif Firmansyah
Wali Kota Bogor Bima Arya

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah menyiapkan langkah strategi untuk membendung persebaran Covid-19 di Kota Bogor. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan terdapat tiga langkah yang diambil.

Pertama, mitigasi infeksi Covid-19 melalui penguatan sistem lacak dan pantau. Bima menyatakan, telah membentuk tim Deteksi Aktif Covid-19 yang disebutnya sebagai Detektif Covid-19.

Baca Juga

"Jadi Detektif Covid-19 ini ada dua unit. Pertama unit pelacak dan kedua unit pemantau," kata Bima di Balai Kota Bogor, Jumat (19/6).

Unit pelacak, kata Bima, bertugas untuk melacak atau membantu orang yang teridentifikasi positif yang terdiri dari komponen Kecamatan. Secara keseluruhan, tim itu ada sebanyak 370 orang yang tersebar ditingkat kecamatan dan kelurahan.

Sementara, unit pemantau bertugas untuk memastikan agar orang dalam pemantauan (ODP) tidak keluyuran selama 14 hari. Tim pamantau, kata Bima, berjumlah 822 orang yang tersebar di Kota Bogor.

"Ini kita rekrut untuk menguatkan tim yang ada di puskesmas. Ditambah satu kader di RW Siaga. Jadi ada 822 orang," ujarnya.

Selain itu, Bima menyatakan, pihaknya akan terus melakukan uji Covid-19, khusunya swab test untuk memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal itu mengingat, sampai sejauh ini Kota Bogor baru menggelar 3.596 swab test yang menghasilkan 163 orang positif Covid-19.

"Ada rumusan dari WHO dengan confidence level 95 persen. Karena itu, paling tidak Kota Bogor harus melakukan sampai 8.500 swab test dengan menimbang jumlah penduduk Kota Bogor yang berjumlah 1 juta," ujarnya.

Untuk memenuhi itu, Bima menyebut masih membutuhkan sekitar 5.000 swab test. Karenanya, dia menyatakan, akan memenuhi kebutuhan tersebut dengan menambah anggaran pada pos belanja tidak terduga (BTT).

Bima mengatakan, pihaknya akan terus melakukan kampanye secara massif untuk meneggakan protokol kesehatan. Bima memerintahkan, organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Bogor untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) masker dan jaga jarak.

"Setiap hari harus melakukan kegiatan sidak masker, membagikan masker kepada seluruh warga dengan tagline kita disiplin kita, vaksin kita," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement