REPUBLIKA.CO.ID, ANTALYA -- Pemerintah Turki mengeluarkan sikap dalam peringatan Hari Pengungsi Dunia pada Sabtu (20/6). Turki mengajak komunitas internasional menunjukkan solidaritas pada pengungsi dan pencari suaka.
Pemerintah Turki merasa prihatin dengan pengungsi yang mesti jalani hidup penuh kekurangan kala pandemi Covid-19. Turki berharap peringatan kali ini mengarah pada penurunan jumlah pengungsi.
"Harus ada solusi jelas dalam hal kualitas dan kuantitas akan bertambah dan solidaritas dengan pengungsi serta negara asalnya harus meningkat," tulis pernyataan resmi Kemenlu Turki dilansir Anadolu Agency pada Sabtu, (20/6).
Turki mengatakan Covid-19 makin menyulitkan hidup para pengungsi. Mereka kini butuh bantuan lebih banyak menyangkut peralatan perlindungan dan tes corona massal.
Turki menyatakan telah mengambil upaya perlindungan pengungsi dari Covid-19. Turki selama ini mengeklaim sebagai negara penampung pengungsi terbesar dunia sejumlah empat juta orang, mayoritas dari Suriah.
"Meningkatkan taraf hidup sekaligus menemukan solusi bagi pengungsi dan pencari suaka merupakan tangggung jawab bersama komunitas internasional."
Turki mengajak komunitas internasional, khususnya negara donor untuk mengambil langkah nyata menuntaskan masalah pengungsi. Sebab hal ini ialah tanggung jawab bersama umat manusia.
"Semua negara harus menghormati tanggung jawab yang disepakati dalam konvensi internasional HAM dan konvensi Genewa 1951," ujar Kemenlu Turki.