Ahad 21 Jun 2020 15:18 WIB

EBT Disarankan Jadi Gaya Hidup

Membuat EBT jadi satu hal yang biasa kini bisa dilakukan menggunakan teknologi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Pelajar melintas berlatar kincir angin Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin ( E Mas Bayu), Kampug Laut, Cilacap, Jawa Tengah (ilustasi).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pelajar melintas berlatar kincir angin Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin ( E Mas Bayu), Kampug Laut, Cilacap, Jawa Tengah (ilustasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Energi baru terbarukan disarankan jadi gaya hidup mengingat energi fosil makin terbatas. Terlebih saat ini ada berbagai bisnis rintisan (startup) yang menyediakan energi baru terbarukan.

Founder PT Inovasi Dinamika Pratama Andre Susanto mendorong energi baru terbarukan menjadi gaya hidup baru dalam mendukung aktivitas sehari-hari. "Kenapa saya ajak teman-teman untuk menjadikan energi terbarukan sebagai lifestyle? karena dalam 42 tahun energi fosil sudah habis," kata Andre dalam sebuah forum diskusi EBT yang digelar Kementerian ESDM, pekan ini.

Baca Juga

Andre mengutarakan, terbatasnya akses dan infrastuktur listrik di sebagian wilayah terpecil merupakan faktor lainnya. Kegelapan di malam hari di desa-desa terpencil sudah menjadi warga di sana.

Salah satu aksi yang bisa dilakukan Andre adalah memberikan bantuan penerangan ke lima desa di Sumba Nusa Tengga Timur, yaitu Desa Tawui, Praimadita, Tandula, Jangga, dan Praiwitu melaui pembangunan pembangkit listrik tenaga surya minigrid. "Kami taruh solar panel di atas tiang listrik. Jadi enggak perlu lahan lagi. Ini yang menjadi lifetyle baru mereka," ucap Andre.

Co-Founder the Indonesia Energy & Environmental Institute (IE2I) Satya Hangga Yuhda menyampaikan, Indonesia sekarang pelan-pelan beralih ke energi terbarukan. Progres itu sangat bagus karena itu juga tercantumkan dalam Kebijakan Energi Nasional dan menjadi prioritas pemerintah dalam meningkatkan porsi bauran energi.

"Generasi milenial yang mendominasi demografi Indonesia dan bersinggungan erat dengan teknologi sangat cocok berkecimpung di bidang energi baru terbarukan. Ini yang dilakukan negara-negara maju" kata Hangga.

Melalui kemunculan ragam startup, generasi milenial mampu mengoptimalkan pemanfaatan energi baru terbarukan melalui penggunaan teknologi informasi. Salah satu peserta diskusi, Latifa Seniorita mengatakan, membuat energi terbarukan jadi satu hal yang biasa kini bisa dilakukan menggunakan teknologi.

"Apalagi ada skema finansial yang bisa membuat proyek ini jadi lebih menarik dengan transfer teknologi yang tepat guna," kata Latifa.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement