Senin 22 Jun 2020 06:42 WIB

Arab Saudi Laporkan 3.379 Kasus Baru Covid-19

Tingginya angka infeksi terjadi ketika pembatasan sosial dicabut di seluruh wilayah.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nora Azizah
Arab Saudi melaporkan 3.379 kasus baru Covid-19 pada Ahad (21/6) (Foto: ilustrasi Covid-19 Arab Saudi)
Foto: Reuters
Arab Saudi melaporkan 3.379 kasus baru Covid-19 pada Ahad (21/6) (Foto: ilustrasi Covid-19 Arab Saudi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi melaporkan 3.379 kasus baru Covid-19 pada Ahad (21/6). Tingginya angka infeksi dalam sehari itu dilaporkan saat Saudi memutuskan mencabut pembatasan sosial di seluruh wilayah negaranya. 

Dari 3.379 kasus baru, sebanyak 2.027 di antaranya berada dalam kondisi kritis. Sedangkan sisanya masih di bawah keadaan cukup stabil. 

Baca Juga

Dilansir laman Al-Arabiya, Senin (22/6), juru bicara Kementerian Kesehatan Saudi Mohammed al-Abd al-Ali mengungkapkan tingkat infeksi di negaranya telah menurun hingga awal Juni lalu. Namun peningkatan jumlah penularan kembali terjadi.

Menurut al-Ali hal itu disebabkan kurangnya kepatuhan terhadap langkah-langkah pencegahan. Dia mendesak warga Saudi untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan, seperti mengenakan masker saat berada di ruang publik, menghindari kerumunan, dan menerapkan penjarakan sosial.

Saudi telah memutuskan mencabut pembatasan sosial di seluruh wilayah negaranya pada Ahad. Ini menjadi upaya Riyadh untuk kembali menjalani aktivitas normal di tengah pandemi Covid-19. 

Dalam pengumuman yang dirilis pada Sabtu (20/6), Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan semua kegiatan ekonomi dan komersial diizinkan beroperasi kembali. Kendati demikian, langkah-langkah penjarakan sosial harus tetap diterapkan. 

Setiap warga yang keluar rumah atau berada di tempat umum diwajibkan mengenakan masker. Pertemuan lebih dari 50 orang dilarang keras. Mereka yang mengabaikan peraturan tersebut akan disanksi. 

Masjid-masjid di Makkah pun telah bersiap beroperasi kembali. Kegiatan salat berjamaah di kota itu telah dihentikan selama tiga bulan terakhir. 

Namun Kementerian Dalam Negeri Saudimengatakan semua perjalanan internasional akan tetap ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Perbatasan darat serta laut pun tetap ditutup. Dengan demikian, warga asing yang hendak berkunjung ke Saudi untuk keperluan wisata atau menunaikan ibadah haji masih belum bisa memperoleh izin. 

Menurut seorang juru bicara Otoritas Umum Penerbangan Sipil Saudi, keputusan untuk melanjutkan aktivitas penerbangan dari dan ke luar negeri sedang ditinjau oleh komite khusus. Saat berita ini ditulis, Saudi memiliki lebih dari 158 ribu kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 1.267 jiwa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement