Senin 22 Jun 2020 08:11 WIB

Ada Iklan Muslim Ledakkan Nuklir, The Tennessean Dikecam

The Tennessean mendapat hujatan memuat iklan sebut Muslim akan ledakkan nuklir.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
The Tennessean mendapat hujatan memuat iklan sebut Muslim akan ledakkan nuklir.  Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_92
The Tennessean mendapat hujatan memuat iklan sebut Muslim akan ledakkan nuklir. Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, NASHVILLE – Sebuah surat kabar terbesar di negara bagian Tennessee, Amerika Serikat yaitu The Tennessean menuai kritikan setelah menerbitkan satu halaman iklan penuh yang memuat Islamofobia di dalamnya.

Surat kabar yang berkantor di Kota Nashville itu pun mendapat kritikan warganet karena dinilai membuat ketakutan dan kebencian terhadap komunitas Muslim.  

Baca Juga

Iklan berbayar itu merupakan iklan Kelompok Keagamaan, Kementerian Masa Depan Amerika. Iklan itu memuat sebuah klaim yang tak berdasar bahwa Islam akan meledakan perangkat nuklir di Nashville, Tennessee. Ini disebutkan berdasarkan bukti dari nubuat Alkitab. 

Iklan itu menyalahkan Islam karena dituding membawa perang Dunia III pada masa depan. Iklan itu mengatakan peran agama adalah untuk menyatukan semua manusia di planet bumi untuk memerangi mereka. 

Islam adalah masalah yang mendorong dunia menjadi pemerintahan sedunia, dunia berusaha untuk mengatasi meningkatnya peperangan yang dibawa agama Islam," seperti dilansir Time pada Senin ( (22/6).  

Iklan tersebut menampilkan gambar-gambar Presiden Donald Trump dan Paus Francis II. Iklan itu juga mengklaim bahwa Trump sebagai Presiden terakhir Amerika. 

Beberapa negara bagian dan kelompok nasional dengan cepat mengkritik iklan itu karena menyebarkan pesan yang menyulut kecaman dan tidak toleran.  

Situs web media Muslim nirlaba, Muslim Matters dengan cepat mengkritik iklan yang dimuat pada Ahad itu. Situs itu menyebut iklan itu sebagai hasutan berbahaya terhadap umat Islam serta untuk mengalihkan perhatian dari masalah sosiologis dan politik Amerika yang mendalam.  

Sebuah kelompok di seluruh negara bagian yang didedikasikan untuk membantu para imigran dan pengungsi, Tennessee Immigrant & Refugee Rights juga dikritik karena dinilai memicu ketakutan dan kebencian terhadap komunitas Muslim.  

Begitupun dengan Emgage Action yakni kelompok nasional yang berupaya memobilisasi Muslim Amerika agar mengadvokasi perubahan yang mereka inginkan. 

Emgage Action menilai Tennessean harus malu karena menerbitkan kebohongan yang begitu memalukan dan menyebarkan kebencian.  

Wartawan di surat kabar The Tennessean termasuk Brett Kelman dan Natalie Allison menyuarakan keprihatinan mereka. Mereka mengatakan bahwa  proses editorial terpisah dengan periklanan. 

Allison menyebut iklan itu mengerikan. Ia berharap ada penyelidikan tentang iklan itu. Begitupun dengan Kelman yang menginginkan penjelasan tentang iklan itu.   

Surat kabar lainnya seperti Memphis Newspaper Guild dan Knoxville Newspaper Guild keduanya mengutuk iklan tersebut. Dengan menuliskan dalam surat kabarnya. "mengerikan, Islamofobia, dan tidak dapat diterima." 

Serikat pekerja the Tennessee juga menuntut transparansi dari pimpinan surat kabar serta perusahaan induk yakni Gannett untuk berbagi secara penuh hasil penyelidikan.

Selain itu mereka juga mendesak perusahaannya  mengeluarkan permintaan maaf ke publik, dan mengungkapkan langkah-langkah apa yang biasanya diikuti sebelum iklan diterbitkan dan merilis daftar.  

Wakil  Presiden dan editor The Tennessean sendiri, Michael A, Anastasi  mengatakan bahwa iklan itu mengerikan dan sama sekali tidak dapat dibenarkan dalam segala keadaan. Anastasi mengatakan hal  yang membutuhkan pengawasan cermat terhadap konten iklan surat kabarnya.   

“Itu telah melukai anggota komunitas kami dan karyawan kami sendiri dan itu membuat saya sedih. Itu tidak konsisten dengan semua yang The Tennessean pertahanan, ”kata Anastasi.

 

Sumber: https://time.com/5856809/tennessean-islamophobic-ad-muslims/

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement