REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Indra Sjafri yang seolah menyudutkan Shin Tae-yong dinilai tidak elok dan tak mencerdaskan publik sepak bola Indonesia,
"Dirtek PSSI bilang Shin Tae-yong tidak percaya diri. Nah ini menurut saya literasi atau narasi yang enggak mencerdaskan publik sepak bola," ujar Pengamat sepak bola Indonesia Tommy Welly menilai dalam sebuah Webinar yang dipantau di Jakarta, Senin.
Pernyataan Tommy itu merujuk pada pernyataan Indra yang diterbitkan dalam laman resmi PSSI. Indra menyebut Shin terlalu banyak bicara soal timnas serta menganggap tak percaya diri dengan target yang dibebankan federasi.
Tommy mengatakan permasalahan internal sebaiknya diselesaikan secara baik-baik bukan saling berperang argumen apalagi harus diterbitkan dalam laman resmi federasi.
Polemik tersebut malah bisa menjadi bumerang bagi PSSI sendiri yang dianggap masih berpikiran mundur. Seharusnya gaya pemecahan masalah diselesaikan dengan pendekatan berkelas.
Mengingat Shin merupakan pelatih yang masuk dalam lingkaran sepak bola internasional, maka polemik inipun bisa menjadi perhatian dunia, terlebih Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20.
"Dengan sosok personal pelatih yang kelasnya di internasional, pendekatannya harus berkelas. Agar tidak menimbulkan polemik dan negara lain tak memandang sebegitu amatirnya (terhadap Indonesia)," kata dia.
Menurut Welly, yang seharusnya dilakukan oleh federasi yakni saling bersinergi dan mempersiapkan pemain secara matang guna menghadapi Piala Dunia U-20 bukan memperkeruh suasana.
"Dalam konteks yang lagi ramai-ramai ini, menjadi sebuah hal yang miris atau memprihatinkan. Shin secara kualifikasi dia dari negara sepak bola kuat. Dan Shin Tae-yong lahir di tradisi itu, kita seharusnya belajar menghargai reputasi seseorang," kata dia.