Selasa 23 Jun 2020 06:46 WIB

Menpora Pantau Permasalahan PSSI dengan Shin Tae-yong

Namun, Menpora tidak mau ikut campur terlalu jauh terkait hal ini.

Menpora Zainudin Amali
Foto: instagram Kemenpora
Menpora Zainudin Amali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali menyatakan terus memantau persoalan yang terjadi antara PSSI dan pelatih timnas sepak bola Indonesia, Shin Tae-yong. Namun, dirinya tidak mau ikut campur terlalu jauh terkait hal ini.

 

Menpora menyampaikan, pihaknya kini berfokus pada persiapan berbagai rangkaian acara keolahragaan pada 2021 mendatang seperti Piala Dunia U-20, olimpiade, Asian Paralympic Games, dan Hari Olahraga Nasional (Haornas), serta beberapa ajang lainnya.

 

"Ini memang pertaruhan besar buat kita, menjadi tuan rumah ini adalah tugas utama kita yang waktu itu juga mendapat jaminan dari kementerian dan lembaga lain Indonesia. Karena jaminan inilah kita akhirnya dipercaya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada tahun 2021 nanti," kata Menpora dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (22/6).

Menurut Menpora, PSSI sebagai federasi cabang olahraga sepak bola diberi kesempatan untuk konsentrasi membentuk timnas Indonesia. Kemenpora mendukung tapi tidak mau masuk terlalu dalam. "Kalau pemerintah masuk terlalu dalam nanti dinilai intervensi karena ada statuta FIFA. Sejak menjadi Menpora, pernyataan ini yang konsisten saya pertahankan," jelasnya.

Zainudin menambahkan, persiapan yang ditekankan oleh presiden adalah sukses penyelanggaraan dan sukses tim nasional. Pemerintah bertugas memberi dukungan, oleh karena itu jika ditanya terkait berita antara PSSI dan kemenpora memantau perkembanganya. "Yang berkontrak itu bukan pemerintah dan pelatih, melainkan PSSI dan pelatih, jadi silakan diselesaikan dengan baik, jangan perang pernyataan," tegasnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement