Rabu 24 Jun 2020 14:54 WIB

Menilik Adaptasi Baru di Istana Kepresidenan

Istana Kepresidenan menerapkan tatanan normal baru dengan protokol kesehatan ketat

Istana Kepresidenan menerapkan protokol kesehatan ketat memasuki masa normal baru. Termasuk Presiden Joko Widodo yang juga mengikuti aturan kesehatan ketat.
Foto: Ist
Istana Kepresidenan menerapkan protokol kesehatan ketat memasuki masa normal baru. Termasuk Presiden Joko Widodo yang juga mengikuti aturan kesehatan ketat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki bulan ke-4 sejak diumumkannya kasus positif pertama pandemi Covid-19 di Indonesia, Presiden Joko Widodo meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat hidup berdampingan dan beradaptasi dengan pandemi Covid-19.

“Kita semua ingin pandemi ini segera berakhir. Tapi kapan itu terjadi, tak seorang pun bisa memastikan. Maka, sembari menanti ditemukannya vaksin Covid-19, kehidupan harus berjalan dengan mengadaptasi tatanan hidup baru. Kita ingin sehat, tapi juga tetap produktif,” ujar Jokowi melalui cuitan di akun Twitter @jokowi beberapa waktu lalu.

Istana Kepresidenan Republik Indonesia telah menerapkan tatanan normal baru dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Sejumlah aspek mulai dari kegiatan harian hingga acara kenegaraan yang diselenggarakan di lingkungan Istana dilakukan dengan sejumlah penyesuaian.

Kepala Sekretariat Presiden Republik Indonesia, Heru Budi Hartono, mengatakan penerapan new normal diberlakukan di semua lingkungan Istana Kepresidenan mulai dari Istana Jakarta, Istana Bogor, Istana Cipanas, Yogyakarta sampai Tampaksiring, Bali. Selain memperhatikan sarana dan prasarana, Istana Kepresidenan juga memastikan Sumber Daya Manusia di lingkungan Istana seluruhnya mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan, dari mulai kewajiban menggunakan masker, pengecekan suhu tubuh dan penggunaan disinfektan chamber untuk tamu / pegawai serta kendaraan yang masuk lingkungan Istana.

“Sudah merupakan kewajiban di Sekretariat Presiden untuk memastikan penerapan protokol kesehatan diberlakukan dengan ketat, karena acara kenegaraan tetap harus berlangsung, dan kesehatan tamu dan pegawai di lingkungan Istana merupakan prioritas utama kami,” ujar Heru.

Tidak hanya itu, sejumlah penyelenggaraan kegiatan resmi Presiden juga dilakukan secara daring dengan menggunakan teknologi virtual. Selain mengikuti pertemuan dalam negeri, Presiden juga mengikuti berbagai Forum Internasional seperti pertemuan G-20, ASEAN serta ASEAN plus Three, dan Gerakan Non Blok secara virtual.

Kegiatan pelantikan tingkat Kementerian dan Lembaga Negara yang diselenggarakan di lingkungan Istana juga sudah menyesuaikan dengan protokol kesehatan ketat di era new normal, salah satu caranya dengan membatasi jumlah kehadiran. Hanya pejabat yang dilantik dan lima pejabat undangan yang dapat hadir pada acara pelantikan tersebut.

Selain itu, pelaksanaan rapat terbatas yang dihadiri para Menteri juga dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Selain wajib menggunakan masker, seluruh peserta rapat diharuskan untuk melakukan rapid test dan pengecekan suhu tubuh sebelum masuk ke dalam lingkungan Istana Negara.

Dikutip dari siaran pers Rabu (24/6), protokol kesehatan yang ketat juga dijalankan oleh Presiden Joko Widodo saat menunaikan ibadah Sholat Jumat di lingkungan Istana, seperti yang dilakukan di Masjid Baitussalam, Komplek Istana Kepresidenan Bogor. Tidak seperti dalam kondisi sebelum pandemi, jarak antarjamaah sholat lebih renggang. Demikian juga jarak antara satu shaf dengan shaf di belakangnya, dibuat lebih jauh. Presiden pun tetap menggunakan masker saat menunaikan ibadah wajib tersebut.

photo
Pelaksanaan Sholat Jumat di Istana Kepresidenan mengikuti aturan protokol kesehatan ketat. - (Ist)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement