Rabu 24 Jun 2020 16:27 WIB

Jembatan Ambruk, Warga Gunakan Rakit untuk Menyebrang

Jembatan ambruk setelah diterjang banjir bandang yang terjadi di Sungai Cimedang.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Warga menggunakan rakit untuk melintasi Sungai Cimedang, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, lantaran jembatan antardesa di wilayah itu terputus diterjang banjir bandang.
Foto: istimewa
Warga menggunakan rakit untuk melintasi Sungai Cimedang, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, lantaran jembatan antardesa di wilayah itu terputus diterjang banjir bandang.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, belum bisa melakukan penanganan jembatan terputus yang menghubungkan antara Desa Sindangasih dan Desa Cayur di Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, akibat diterjang banjir bandang pada Jumat (19/6). Alhasil, warga yang ingin melintas harus memutar ke jalan yang lebih jauh. Namun, tak sedikit warga yang memaksa menyeberangi Sungai Cimedang dengan menggunakan rakit. 

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Irwan mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk meminjam jembatan bailey untuk akses sementara warga. Sebab, untuk membuat jembatan permanen akan memakan waktu yang lama. 

"Sekarang lagi diusahakan (jembatan bailey). Mudah-mudahan dapat secepatnya," kata dia, saat dihubungi Republika, Rabu (24/6).

Irwan mengatakan, jembatan itu terputus setelah diterjang banjir bandang yang terjadi di Sungai Cimedang, pada Jumat lalu. Menurut dia, putusnya jembatan itu membuat akses warga terhambat.