REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Muktamar Umakaapa menyayangkan sikap politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Adian Napitupulu yang mengkritisi penempatan sejumlah pemuda milenial di pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, ini adalah sikap yang tidak menginginkan keterlibatan peran pemuda dalam pembangunan bangsa Indonesia.
“Menganggap pemuda milenial tidak kompeten dalam mengisi jabatan publik menurut kami adalah sebuah kesalahan fatal. Ini sikap yang mengunderestimate posisi pemuda. Alasan Adian mengatakan pemuda milenial tidak siap menjadi pejabat publik terlalu mengada-ada,” ujar Muktamar dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id pada Kamis (25/6).
Muktamar mengatakan, jika hendak dibandingkan, di masa pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) seperti ini dapat dilihat banyak pemuda yang terlibat sebagai relawan kemanusiaan. Itu mengartikan bahwa pemuda berperan secara nyata.
“Jadi jangan saat menjadi relawan juga tidak diapresiasi, lalu jadi pejabat publik langsung dikritisi karena dianggap tidak siap,” jelas Muktamar.
Lebih lanjut, Muktamar menyarankan Adian selalu mengacu pada data ketika berbicara di hadapan publik untuk memeriksa secara lebih rinci. Menurut data penelusuran, PB HMI tidak melihat ada masalah mengenai komptensi serta keberpihakan visi pada milenial yang ditunjuk baik oleh Jokowi maupun Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
“Sebelum dilontarkan di TV nasional dicek dulu kebenarannya. Betul tidak pemuda itu tidak kompeten? Betul tidak mereka melakukan gerakan politik pencapresan lalu jadi komisaris? Betul tidak mereka tidak sepakat visi pemerintahan? Sejauh yang kami telusuri tidak ada masalah dalam hal tersebut,” ungkap Muktamar.
Muktamar mengatakan, PB HMI sebagai salah satu lembaga kepemudaan memantau latar belakang milenial yang berada di pemerintahan. Ia menegaskan jika ada yang tidak sesuai, maka organisasi itu akan langsung mengakukan protes dan sebaliknya, jika layak akan didukung.
Karena itu, Muktamar berharap kepada seluruh politisi atau pejabat publik di Indonesia agar bersikap lebih adil dalam memberikan pernyataan mengenai kondisi kepemudaan saat ini. Terlebih, jika menyebutkan bahwa pemuda tidak layak. Ia juga mengatakan hampir seluruh pasar ekonomi digital, terobosan-terobosan strategis saat ini adalah produk pikiran dari para pemuda.
“Peran kongkrit dari pemuda telah dapat dirasakan saat ini di Indonesia. Itu menjadi bukti pemuda memiliki posisi yang menopang pembangunan bangsa ini,” kata Muktamar.