REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan semakin menggencarkan kampanye penggunaan masker di masyarakat. Upaya ini dilakukan melalui kerja sama dengan influencer dan komunitas-komunitas kreatif digital.
"Dan ini untuk menindaklanjuti arahan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa beberapa waktu yang lalu," kata Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko saat mengunjungi Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Jumat (26/6).
Untuk melaksanakan kerja sama tersebut, pria disapa Bung Edi ini meminta Diskominfo segera menggelar audiensi dan workshop dengan para influencer dan komunitas kreatif digital. Kegiatan ini ditunjukkan guna memantapkan program-program kampanye yang akan dijalankan. Program yang dimaksud dapat berupa pembuatan film pendek dan kampanye dengan menggunakan mobil siar atau radio. "Poin utamanya adalah membuat kota Malang menjadi zona hijau kembali," ucap Bung Edi.
Bung Edi menegaskan, wacana kampanye dengan melibatkan influencer ini tidak lepas dengan kondisi masyarakat. Warga Kota Malang cenderung kurang disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan pada kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat bagaimana masyarakat tidak mengenakan masker ketika keluar rumah.
Berdasarkan hasil penelitian Pemprov Jatim, masyarakat berusia di bawah 49 tahun atau generasi muda cenderung rentan terpapar virus corona. Situasi tersebut akibat masyarakat yang tidak disiplin menggunakan masker. Untuk itu, Pemkot Malang berharap kampanye yang dilakukan kelak bisa tepat sasaran dan strategi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Kominfo Kota Malang, Erik Setyo Santoso mengaku telah menerima banyak ide dari Wawali Kota Malang. Gagasan tersebut akan menjadi perhatian dinas lalu segera ditindaklanjuti.
Saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Malang mencapai 172 orang, Kamis (25/6). Sementara untuk total Pasien dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 339 orang. Adapun angka kelompok Orang dalam Pemantauan (ODP) sekitar 982 jiwa.