Sabtu 27 Jun 2020 23:09 WIB

Sandiaga Sebut Teknologi Buat Perusahaan Kuat Hadapi Pandemi

Teknologi digital membuat perusahaan bisa menjangkau solusi inovatif.

Pengusaha Sandiaga Uno>
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Pengusaha Sandiaga Uno>

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha Sandiaga Uno menyatakan transformasi teknologi digital akan menjadikan perusahaan lebih tangguh dan lebih mampu menghadapi pandemi COVID-19. Dia mengatakan perusahaan yang dibangun dengan kekuatan digital akan mampu untuk menjangkau solusi-solusi yang inovatif dan aplikatif di tengah pandemi COVID-19 ini.

Melalui keterangan tertulisnya, dia mencontohkan cashless banking menjadi salah satu pendorong perubahan-perubahan budaya yang mengarah pada digitalisasi. "Dulu kita harus pegang uang tunai tetapi sekarang harus dalam bentuk pembayaran yang digital dan ini adalah bagian dari pada digitalisasi yang terjadi di seluruh ekonomi kita," katanya, Sabtu (27/6) saat memberikan sambutan dalam gelar Penghargaan Indonesia’s Most Popular Digital Financial Brands.

Baca Juga

Dalam ajang pemberian penghargaan secara virtual yang digelar Iconomics tersebut Sandiaga Uno menerima penghargaan dalam kategori Tokoh Transformasi Digital. Dia menyatakan keyakinannya bahwa entrepreneur muda, yang banyak, akan menciptakan peluang-peluang usaha, membuka lapangan kerja, menciptakan inovasi-inovasi sehingga layanan produk layanan jasa untuk kebutuhan sehari-hari semakin stabil dan terjangkau.

Selain itu, ia berharap para milenial mampu membuka lapangan usaha sendiri dengan menjadi entrepreneur. Dengan begitu mampu menciptakan solusi-solusi yang langsung aplikatif dan berperan membangun masa depan yang lebih sejahtera adil dan makmur.

Founder & CEO Iconomics Bram S Putro mengatakan digitalisasi yang sudah diadopsi oleh perusahaan-perusahaan keuangan sangat bermanfaat saat Indonesia dan dunia dihantam oleh COVID-19. Industri sudah lebih siap saat COVID-19 datang, lanjutnya, industri keuangan tetap bisa melayani masyarakat meski ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan physical distancing.

"Kemajuan teknologi digital pada industri jasa keuangan saat ini harus selalu diapresiasi. Seiring perkembangan teknologi digital dan perubahan perilaku konsumen, khususnya milenial, digitalisasi hukumnya wajib, sudah tidak ada kompromi lagi. Dengan digitalisasi pula, akan semakin mempercepat literasi dan inklusi keuangan," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement