Ahad 28 Jun 2020 10:31 WIB

Ke Ponpes Al Falakiyah, Ridwan Kamil Cek Rapid Test

'Yang saya amati semua sudah dilakukan dengan baik'.

   Ke Ponpes Al Falakiyah, Ridwan Kamil Cek  Rapid Test
Foto: Gubernur Jabar
Ke Ponpes Al Falakiyah, Ridwan Kamil Cek Rapid Test

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meninjau kesiapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Pondok Pesantren (Ponpes) Hamalatul Qur'an Al Falakiyah di Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jumat (26/6). Didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Pengasuh Ponpes Hamalatul Qur'an Al Falakiyah K.H. Tubagus Asep Zulfiqor, Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil mengecek protokol kesehatan, terutama pakai masker, di pesantren penghafal Qur'an terbesar di Bogor ini.

"Yang saya amati semua sudah dilakukan dengan baik. Masker sudah menjadi kewajiban utama, juga jaga jarak, dan cuci tangan pakai sabun. Ada juga rapid test untuk santri," ujar Kang Emil. Pemerintah Daerah Provinsi Jabar sendiri sudah mengeluarkan Keputusan Gubernur Jabar No:443/Kep.326-Hukham/2020 tentang Perubahan atas Kepgub Jabar No 443/Kep.321-Hukham/2020 tentang Protokol Kesehatan untuk Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Lingkungan Pondok Pesantren.

Kang Emil mengungkapkan, keputusan itu dibuat untuk menghindari klaster COVID-19 di pesantren serta menjaga para kiai, santri, dan asatidz dari penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 yang hingga kini belum ditemukan obat dan vaksinnya. "Pesantren memang dibuka lebih dahulu dari sekolah umum karena pesantren itu mulai dan selesainya berbeda-beda. Kurikulum juga berbeda-beda. Jadi kalau ada satu buka dan satu belum, saya kira tidak masalah," kata Kang Emil.

Usai meninjau protokol kesehatan dan rapid test, Kang Emil pun turut berziarah ke makam K.H. Tubagus Muhammad Falak Abas atau Abah Falak tak jauh dari gedung Ponpes Hamalatul Qur'an Al Falakiyah. Kang Emil dengan khusyuk mendengarkan doa yang dipanjatkan untuk Abah Falak. Abah Falak sendiri merupakan ulama tersohor yang lahir di Banten pada 1842 dan wafat di Pagentongan, Bogor, pada 19 Juli 1972. Selama itu, sosoknya terus berdakwah dan menyebarkan ilmu dari Banten hingga Bogor.

Ponpes Hamalatul Qur'an Al Falakiyah saat ini baru menerima kurang dari seratus santri asal Bogor di pesantren dari total 800 santri yang ada. Rapid test di Ponpes Hamalatul Qur'an Al Falakiyah pun baru dilakukan pertama kali oleh Gugus Tugas Jabar dengan menyediakan 150 kit test. Hasilnya, puluhan santri yang mengikuti rapid test tidak ada yang dinyatakan reaktif. Pelaksanaan tes ini menjadi bukti perhatian Pemerintah Daerah Provinsi Jabar melalui Gugus Tugas Jabar terhadap pondok pesantren.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement