Ahad 28 Jun 2020 12:06 WIB

Mentan Dorong Produksi Jagung Pakan Ternak di Kendal

Kabupaten Kendal memiliki potensi tanaman jagung yang baik dan panen yang bagus

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Kementan menyatakan Indonesia surplus jagung.
Foto: Kementan
Kementan menyatakan Indonesia surplus jagung.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL--Guna mengamankan pasokan jagung dalam negeri, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi jagung tahun 2020 bisa melampaui produktivitas jagung tahun 2019.

Salah satunya bakal ditopang dari produksi jagung di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah --yang selama ini-- banyak diserap bagi kebutuhan industri pakan ternak.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan panen raya jagung yang sudah dilaksanakan pada musim tanam I mencatat angka surplus untuk beberapa daerah.

Data produksi yang dihasilkan dinilai dapat menjadi acuan dalam meningkatkan luas tanam sekaligus dalam memperbaiki produktivitas tanaman jagung.

"Kita harus pastikan produksi jagung cukup sesuai kebutuhan bulanan. Luas tanam kita tingkatkan, tapi produktivitas juga harus bagus," ungkapnya, di sela melaksanakan panen raya jagung di Desa Pujang Rejo, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Sabtu (27/6).

Apa yang dilakukannya hari ini, lanjut syahrul, untuk menunjukkan bahwa Kendal, Jawa Tengah dan Indonesia tidak boleh mengatakan ada tantangan dalam mengadakan pangan.

Dalam keadaan apapun pertanian nasional harus tangguh. Produksi pangan di Kabupaten Kendal dan Jawa Tengah hingga --saat ini dan ke depan nanti-- tetap aman."Kini, target tanam jagung di Kabupaten Kendal bulan April - September (ASEP) 2020, sudah mencapai luas 8.752 hektare," kata tambah Syahrul didampingi Bupati Kendal, Mirna Annisa.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan Kabupaten Kendal memiliki potensi tanaman jagung yang dinilai tumbuh baik dan juga menghasilkan panen yang bagus.

Sehingga Kementan terus melakukan upaya untuk memaksimalkan potensi yang sudah ada. Potensi yang sudah ada tersebut terus ditingkatkan sehingga hasilnya lebih maksimal.

Sebab komoditas jagung di Kabupaten Kendal sangat strategis dan sebagian besar hasil panen tersebut untuk kebutuhan pakan ternak. Dalam hal pendukung pengolahan pacapanen, Kabupaten Kendal juga sudah mempergunakan alat mesin pasca panen dan dryer untuk mengeringkan jagung.

Di sisi lain, saat ini di Kabupaten Kendal juga sedang dilakukan pengembangan ternak ayam. "Sehingga untuk saat ini pasar untuk penyerapan hasil panen tidak bermasalah," katanya.

Jumlah peternak di Kabupaten Kendal, masih jelas Suwandi, saat ini ada 830 peternak dengan populasi ayam mencapai 6,7 juta ekor ayam produksi dan dalam pembibitan 500.000 ekor.

Sesuai arahan Mentan, Syahrul Yasin Limpo, Kementan berkomitmen untuk mendorong peningkatan produksi tanaman pangan nasional.

Untuk Kabupaten Kendal, dukungan anggaran Direktorat Tanaman Pangan diwujudkan melalui bantuan benih padi hibrida seluas 3000 hektare dan benih sebanyak 75.ton serta bantuan benih jagung hibrida seluas 3.000 hektare.

Khusus untuk komoditas jagung, lanjut Suwandi, rata- rata produktivitas jagung lokal saat ini sekitar 6,4 ton per hektare. Kementan menargetkan produktivitas tersebut naik menjadi 8 hingga 9 ton per hektare.

Saat ini, beberapa sentra sudah bisa mencapai target produktivitas tersebut. Tercukupinya kebutuhan jagung juga akan semakin menjauhkan Indonesia dari keran impor jagung yang merugikan petani.

"Pola tanam jagung juga mengikuti pola tanam yang dilakukan pada komoditas padi. Dimana, penanaman dilakukan secara terus menerus sehingga musim panen terus berlanjut sepanjang tahun," kata Suwandi. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement