REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Newcastle United Steve Bruce mendesak Liga Primer Inggris untuk segera mengambil keputusan tentang pengambilalihan tim asuhannya. Bruce mengatakan sudah saatnya mereka mengumumkan apakah pengambilalihan yang didukung pangeran Arab Saudi senilai 300 juta poundsterling akan diberikan lampu hijau atau tidak.
Saat ini, Bruce tengah mempersiapkan Newcastle untuk menghadapi Manchester City dalam perempat final Piala FA di St James Park, Senin (29/6) dini hari WIB. "Seperti kita semua, kami masih menunggu. Saya pikir kita semua merasa keputusan ini harus diambil. Karena sepertinya menjadi membosankan," kata Bruce dikutip dari Mirror, Ahad (28/6).
"Kami membutuhkan orang-orang pengambil keputusan untuk membuat keputusan itu. Kami membutuhkan mereka untuk membuatnya, dan cepatlah tentang hal itu," tegasnya.
Hampir tiga bulan setelah pemodal Amanda Staveley dan perusahaannya PCP Capital Partners mengajukan tawaran pengambilalihan Newcastle, para petinggi Liga Primer masih berunding tentang memberikan proposal tersebut lampu hijau atau menghentikannya. Sebab, banyak suara meminta proposal tersebut ditolak dengan sejumlah alasan. Mulai dari pembajakan hingga pelanggaran HAM.
Liga Primer telah menyelidiki tindakan pembajakan oleh beoutQ yang dioperasikan Arab Saudi, yang dituduh melakukan streaming pertandingan Liga Primer secara ilegal dan acara olahraga global lainnya. FIFA dan UEFA telah mengecam keras Arab Saudi karena mendukung pembajakan menyusul laporan yang memberatkan dari Organisasi Perdagangan Dunia.
Investigasi telah menunda konfirmasi pengambilalihan dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengendalikan Dana Investasi Publik (PIF) negara itu, salah satu dana terkaya di dunia. Ia tampaknya akan memiliki 80 persen saham Newcastle.