Selasa 30 Jun 2020 08:42 WIB

Kliring Berjangka Catat Peningkatan Laba Bersih Rp 50,345 M

Kinerja baik Kliring Berjangka pada 2019 didukung kinerja industri.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Warga menunjukkan biji kakao saat penjemuran di Betung, Muarojambi, Jambi, Senin (4/5). PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI merilis pendapatan laba bersih (setelah pajak) sebesar Rp 50,345 miliar atau mencapai 183 persen pada laporan keuangan 2019 (audited)
Foto: Wahdi Septiawan/ANTARA
Warga menunjukkan biji kakao saat penjemuran di Betung, Muarojambi, Jambi, Senin (4/5). PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI merilis pendapatan laba bersih (setelah pajak) sebesar Rp 50,345 miliar atau mencapai 183 persen pada laporan keuangan 2019 (audited)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI merilis pendapatan laba bersih (setelah pajak) sebesar Rp 50,345 miliar atau mencapai 183 persen pada laporan keuangan 2019 (audited) dibandingkan laba bersih (setelah pajak) pada 2018 yaitu sebesar Rp 27,529 miliar.

KBI merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam layanan Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi, Pasar Fisik Komoditas, serta berperan sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang.

Baca Juga

Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi mengatakan pencapaian laba yang didapat KBI tahun 2019 ini cukup menggembirakan. Hal ini dikarenakan situasi ekonomi pada 2019 yang diwarnai dengan agenda politik nasional yaitu pemilu presiden dan pemilu legislatif serta pertumbuhan ekonomi nasional yang boleh dibilang landai.

"KBI telah melewati tahun 2019 dengan kinerja yang baik, dan mampu mencatatkan capaian  laba bersih yang positif," ujar Fajar dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (29/6).