Rabu 01 Jul 2020 13:13 WIB

BRI Salurkan Kredit Rp 4,6 T dari Penempatan Uang Negara

Pemerintah menempatkan dana Rp 30 triliun di bank milik negara (Himbara).

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Bank Rakyat Indonesia
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bank Rakyat Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyalurkan kredit sebesar Rp 4,6 triliun dari penempatan uang negara senilai Rp 10 triliun. Nantinya dana tersebut digunakan untuk mendukung ekspansi kredit UMKM sebesar Rp 122,50 triliun dalam enam bulan ke depan.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan penyaluran kredit UMKM mencakup komposisi segmen mikro sebesar Rp 88,78 persen atau setara Rp 108,80 triliun.

Baca Juga

“Ekspansi kredit Rp 4,6 triliun telah disalurkan selama empat hari pasca penempatan uang negara yang dilakukan pada pertengahan Juni 2020,” ujarnya saat konferensi pers di Menara Radius Bank Indonesia, Rabu (1/7).

Menurutnya selama empat hari tersebut perseroan melakukan ekspansi kredit senilai Rp 1 triliun dalam sehari untuk segmen UMKM. Sunarso menyebut selama masa new normal permintaan kredit masih tumbuh positif.

“Kami (Bank BUMN) optimis dapat menyalurkan kredit ke masyarakat dengan leverage minimal tiga kali dari penempatan uang negara senilai Rp 30 triliun,” ucapnya.

Ke depan perseroan juga optimis masih mencatatkan kinerja penyaluran kredit yang positif. Pada 2019, BRI menyalurkan kredit sebesar Rp 908,88 triliun atau tumbuh 8,44 persen dibanding penyaluran kredit pada 2018.

“BRI masih yakin penyaluran kredit tahun ini bisa tumbuh sekitar 4-5 persen. Meskipun angka itu turun dari proyeksi sebelumnya yakni tumbuh 11 persen,” ucapnya.

“Kami menumbuhkan kredit dibutuhkan demand, apakah ada atau tidak. Artinya dibutuhkan aktivitas ekonomi, apabila aktivitas ekonomi dibuka kembali dengan mengikuti protokol kesehatan dan terukur, aktivitas ekonomi akan pulih dan menumbuhkan demand kredit," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement