REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Terdapat beragam amal kebajikan yang jika dilakukan akan memberikan kebaikan bagi pelakunya, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.
Rasulullah SAW dalam sebuah hadist menjelaskan tentang amalan yang bila dikerjakan akan dicintai Allah SWT. Menurut Rasulullah amalan itu adalah zuhud di dunia. Zuhud dalam sesuatu (al-zuhd fi al-sya'i) menurut bahasa artinya berpaling dari sesuatu yang bersifat duniawi. Karena menganggap hal yang bersifat duniawi itu hina, remeh dan tidak membutuhkannya.
Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Arbain An-Nawawiyah mengutip hadits tentang penjelasan Rasulullah mengenai keutamaan amalan zuhud.
عن أبي العباس سهل بن سعد الساعدي رضي الله عنه قال: "جاء رجل إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقال: يا رسول الله، دلني على عمل إذا عملته أحبني الله وأحبني الناس، فقال: ازهد في الدنيا يحبك الله وازهد فيما عند الناس يحبك الناس
Dari Abul Abbas Sa'ad bin Sahl as-Sa'idi RA berkata, seseorang datang kepada Nabi Muhammad SAW lalu berkata, "Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amal yang apabila aku kerjakan, maka Allah mencintaiku dan manusia juga mencintaiku."
Rasulullah menjawab, "Zuhudlah di dunia maka Allah akan mencintaimu, dan zuhudlah dari apa yang di tangan manusia maka manusia akan mencintaimu." (HR Ibnu Majah dan lain-lain dengan sanad Hasan).
Hadits ini memberikan penjelasan bahwa seutama-utamanya perbuatan yang dapat mendatangkan cinta Allah dan manusia ialah zuhud. Rasulullah melalui hadits ini juga menganjurkan supaya manusia menahan diri dari memperbanyak harta dunia dan menganjurkan bersikap zuhud.
Orang yang mampu bersikap zuhud di dunia tidak akan menghalalkan segara cara untuk mendapatkan kenikmatan dunia yang fana.
Orang yang zuhud di dunia tidak akan mengambil hak orang lain, tidak korupsi, tidak mencuri, tidak curang dan tidak berdusta untuk mendapatkan kenikatan dunia. Karena bagi mereka yang zuhud di dunia tidak menginginkan sesuatu yang berlebih-lebihan.