REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam sebentar lagi akan merayakan hari raya Idul Adha. Di hari raya ini banyak umat Islam yang melaksanakan ibadah qurban.
Secara bahasa kata 'qurban' dalam ilmu fikih dikenal dengan istilah Udhhiyah. Imam al-Qurtubi menjelaskan definisi Udhhiyah secara bahasa adalah kambing yang disembelih pada waktu dhahwah (waktu dhuha).
Sedangkan Udhhiyyah menurut istilah syara' sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Ibnu Abdiin adalah hewan yang disembelih dengan tujuan bertaqarrub kepada Allah SWT di hari Nahr dengan syarat-syarat tertentu.
Ustadz Muhammad Ajib dalam buku Fikih Kurban Perspektif Mazhab Syafi'i terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan keutamaan berqurban. "Menurut keterangan beberapa hadits bahwa orang yang berqurban maka amal qurbannya dicatat sebagai amal yang paling dicintai oleh Allah SWT dan pahalanya lebih cepat," kata Ustadz Ajib dalam bukunya.
Dalam hadits riwayat Imam at-Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah, Nabi Muhammad SAW menerangkan pekerjaan yang paling dicintai Allah di hari Nahr adalah berqurban. "Dari Aisyah ra, Rasulullah SAW bersabda, tidaklah seorang anak Adam melakukan pekerjaan yang paling dicintai Allah pada hari Nahr kecuali mengalirkan darah (menyembelih hewan kurban). Hewan itu nanti pada hari kiamat akan datang dengan tanduk, rambut dan bulunya. Dan pahala kurban itu di sisi Allah SWT lebih dahulu dari pada darah yang menetes pada suatu tempat sebelum menetes ke tanah. Maka hiasilah dirimu dengan ibadah qurban." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).