REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Pengunduran diri Imam masjid di Dunedin, Selandia Baru mendorong komunitas Muslim setempat menuntut penjelasan dan penyebab perihal itu. Terlebih, imam masjid tersebut, Syekh Asrarul Haque Obaidullah telah mengundurkan diri sejak 16 Juni dan menjalani tugas terakhirnya pada 20 Juni lalu.
Menanggapi hal tersebut, Asosiasi Muslim Otago membuat pernyataan terkait imam masjid yang mengundurkan diri itu. Mereka berpendapat, asosiasi saat ini sedang mencari imam baru untuk mengisi posisi yang kosong itu. Mereka juga berkeinginan mengundang komunitas Muslim ke pertemuan selanjutnya pada Jumat esok untuk mempresentasikan apa yang menyebabkan mundurnya imam masjid.
Namun demikian, mengutip Stuff, Kamis (2/7), dalam pertemuan itu, setiap anggota yang berencana hadir diharapkan tidak membawa alat perekam atau ponsel ke masjid. Asosiasi juga meminta agar apa yang didiskusikan di dalam pertemuan tidak dicatat.
Terlebih, dalam sebuah pernyataan setelah pengunduran diri imam, asosiasi berharap agar Syekh Asrarul Haque Obaidullah dan keluarganya semua mendapat yang terbaik untuk masa depan mereka.
Berdasarkan informasi dari unggahan asosiasi di Facebook, agenda pertemuan itu termasuk pada referensi untuk "pekerjaan / pengunduran diri" dan "keuangan" dari masjid dan Asosiasi. Asosiasi juga mengatakan, tanya jawab akan dilakukan pada akhir pertemuan yang telah diagendakan.
Ketua Asosiasi Muslim Otago Mohammed Rizwan hingga kini belum berkomentar terkait pengunduran diri imam masjid itu. Menurutnya, dia tidak dalam posisi yang tepat untuk berkomentar.
Sebelumnya, Perdana Menteri Jacinda Ardern sempat mengunjungi Masjid Al-Huda pada tahun lalu. Tujuannya meyakinkan komunitas Muslim Otago setelah penembakan di masjid Christchurch pada Maret 2019, bahwa teroris itu telah tinggal di Dunedin sebelum penembakan.
Dalam penyelidikan terungkap, sasaran awal teroris adalah menyerang masjid di Dunedin. Sebagai langkah berjaga-jaga, asosiasi telah berupaya meningkatkan keamanan, masjid itu juga diketahui telah menggalang dana. Utamanya, keamanan di titik keluar dan jendela yang dapat diakses.