Senin 06 Jul 2020 16:03 WIB

Kuwait Rayu Ekspatriat Tenaga Medis Kembali Bekerja

Kuwait mengaku kekurangan tenaga medis hadapi Covid-19.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nashih Nashrullah
Kuwait mengaku kekurangan tenaga medis hadapi Covid-19. Bendera Kuwait. Ilustrasi.
Foto: topnews.in
Kuwait mengaku kekurangan tenaga medis hadapi Covid-19. Bendera Kuwait. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUWAITCITY – Pemerintah Kuwait tampaknya kewalahan mengurus sektor kesehatan. Kuwait mengizinkan ekspatriat tenaga medis dan keluarganya kembali ke negara kaya minyak itu meski izin tinggalnya sudah habis.

Dilansir dari Arab Times pada Senin (5/7) izin kembalinya ekspatriat tenaga medis mendapat dukungan penuh Kementerian Kesehatan Kuwait. Kemenkes Kuwait bakal mengupayakan pembaharuan izin tinggal mereka.

Baca Juga

Kuwait memang memerlukan tenaga medis asing dalam menopang kesehatan penduduknya. Diperkirakan seribu petugas kesehatan didatangkan Kuwait dari luar negeri. Mereka menempati posisi dokter, perawat, teknisi radiologi dan staf laboratorium.

Mayoritas ekspatriat tenaga medis  di Kuwait berasal dari India yang menempati negara urutan keempat penularan terbanyak Covid-19 saat ini. 

Mereka belum bisa kembali bekerja di Kuwait karena tertutupnya penerbangan dari negara asal. Selain itu, sebagian dari mereka enggan kembali karena khawatir tertular covid-19.

Kemenkes Kuwait diketahui mendasari kebijakan pengembalian ekspatriat tenaga medis ini. Kemenkes Kuwait menyayangkan ekspatriat tenaga medis yang tak bisa kembali ke Kuwait karena larangan terbang.

Pemerintah Kuwait langsung merespon permintana Kemenkes Kuwait dengan menunjuk Otoritas Penerbangan Sipil. Nantinya, penerbangan ekspatriat tenaga medis dari negara asalnya akan mendapat izin masuk Kuwait.

Sebelumnya, pemerintah Kuwait sempat memutuskan pengurangan populasi pekerja asing dari 70 persen menjadi 30 persen. Tercatat, dari 4,8 juta penduduk Kuwait, ternyata 3,4 juta diantaranya merupakan pekerja asing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement