REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris akan menginvestasikan hampir 2 miliar dolar AS kepada institusi budaya dan seni guna membantu mereka yang terpukul karena pandemi Covid-19 dan pembatasan sosial. Hal itu disampaikan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Ahad lalu.
Secara bertahap, pemerintah telah melonggarkan pembatasan wilayah. Sejak Sabtu, museum dan bioskop di Inggris sudah dibuka kembali dengan penerapan jarak sosial yang ketat. Namun, pemerintah masih melarang pelaksanaan pertunjukan langsung di gedung teater atau ruang konser.
Pembatasan itu telah menciptakan krisis eksistensial bagi sebagian besar sektor seni budaya. Selama ini mereka juga telah vokal menyerukan dukungan pemerintah.
"Dana ini akan membantu melindungi sektor seni budaya agar tetap eksis. Memastikan kelompok-kelompok seni, tempat-tempat seni dan para staf di seluruh Inggris dapat tetap bertahan," kata Johnson dalam sebuah pernyataan, Senin (6/7).
Pemerintah mengatakan investasi 1,57 miliar pound (1,96 miliar dolar AS) ini adalah suntikan dana terbesar untuk sektor budaya Inggris.