REPUBLIKA.CO.ID, WOKING— Pertemuan sejumlah tokoh menandai dibukanya kembali Masjid bersejarah Shah Jahan di Woking, Inggris pascapelonggaran penguncian wilayah karena Covid-19.
Pada Ahad (5/7) Komisaris Tinggi Komisi Tinggi Pakistan, Mohammad Nafees Zakaria, berkunjung langsung ke Masjid itu. Selain itu hadir juga Anggota Dewan Perwakilan Inggris, Jonathan Lord, Melanie Whitehand, Rashid Muhammad dan Saj Hussain. Kedatangan mereka disambut oleh tokoh sekaligus komite manajemen Masjid Shah Jahan, Imam M Saeed Hashmi.
Untuk menandai dibukanya lagi masjid itu, seperti dilansir Associated Press of Pakistan pada Senin (6/7) Zakaria bersama tokoh lainnya melaksanakan sholat dzuhur dengan menerapkan jaga jarak sosial.
Sementara dalam kesempatan itu, Saeed Hashmi memaparkan tentang pelayanan yang sudah diberikan Masjid kepada masyarakat selama pandemi.
Dia mengungkapkan bank makanan yang dikelola oleh Masjid Shah Jahan yang dibuka selama penguncian wilayah karena Covid-19 juga telah dikunjungi oleh Pangeran Edward dan istrinya. Saeed Hashmi juga menjelaskan bahwa Masjid Shah Jahan mempunyai hubungan sejarah yang erat dengan gerakan Pakistan.
Masjid Shah Jahan dibangun pada 1889 oleh Dr Gottlieb Wilhelm Leitner. Masjid ini menjadi Masjid pertama yang dibangun di Inggris dan Eropa Utara. Sementara itu Dewan Pembinaan Masjid Shah Jahan dijabat Komisaris Tinggi Pakistan, Mohammad Nafees Zakaria.
Sementara itu Nafees Zakaria memuji pengelolaan dan layanan yang diberitakan Masjid Shah Jahan kepada masyarakat seperti untuk bidang pendidikan, kesehatan, keharmonisan komunal, sosial dan lainnya.
Bahkan dia mengakui pelayanan yang diberikan Masjid Shah Jahan telah membuat banyak orang kagum dan hormat terhadap komunitas Pakistan di wilayah itu.
Dia pun memastikan Komisi Tinggi Pakistan berkomitmen untuk terus mendukung Masjid Shah Jahan dalam beragam kegiatan untuk kesejahteraan masyarakat Pakistan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika