Senin 06 Jul 2020 23:22 WIB

DIY Tambah Delapan Kasus Baru Covid-19

Jumlah kasus positif di DIY menjadi 339 kasus.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung pertama berjalan di ring satu kawasan Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (1/7). Kawasan Candi Prambanan melakukan ujicoba pembukaan kunjungan wisata. Uji coba ini berdasarkan izin dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di DIY. Pengunjung pun dibatasi 1.500 orang per hari, dan menggunakan protokol Covid19.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pengunjung pertama berjalan di ring satu kawasan Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (1/7). Kawasan Candi Prambanan melakukan ujicoba pembukaan kunjungan wisata. Uji coba ini berdasarkan izin dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di DIY. Pengunjung pun dibatasi 1.500 orang per hari, dan menggunakan protokol Covid19.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 masih terus bertambah di DIY. Pada 6 Juli 2020 ini, DIY melaporkan ada tambahan delapan kasus positif baru.

Bertambahnya delapan kasus ini menyebabkan jumlah kasus positif di DIY menjadi 339 kasus. Kasus positif ini meningkat dalam 24 jam terakhir yang mana sebelumnya dilaporkan ada tambahan enam kasus positif baru.

Baca Juga

"Jumlah sampel Covid-19 yang telah diperiksa ada 294 sampel dari 226 orang. Sehingga didapat hasil tambahan delapan kasus positif," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih, Senin (6/7).

Berty mengatakan, delapan kasus baru ini terdiri dari satu warga Kabupaten Sleman, enam warga Kabupaten Bantul dan satu warga Kota Yogyakarta. Sebagian besar dari kasus positif baru ini merupakan kasus transmisi lokal dikarenakan adanya kontak dengan kasus positif yang sudah ada sebelumnya.

Berty menyebut, tiga kasus positif diantaranya pernah kontak dengan kasus positif nomor 319. Masing-masignya yaitu warga Sleman yang berjenis kelamin perempuan dengan umur 40 tahun, warga Bantul berjenis kelaim perempuan dengan umur 26 tahun dan laki-laki berumur 51 tahun.

Selain itu, tiga warga Bantul lainnya juga memiliki riwayat kontak dengan kasus positif. Masing-masingnya yaitu berjenis kelamin laki-laki dengan umur 17 tahun yang kontak dengan kasus nomor 321, umur 49 tahun yang kontak dengan kasus nomor 314 dan umur 45 tahun yang kontak dengan kasus nomor 331.

"Warga Bantul yang berumur 45 tahun ada riwayat kontak dengan kasus 331 dan kasus 331 ini awalnya juga kontak dengan kasus nomor 314. Ini memang menunjukkan transmisi lokal," ujar Berty.

Sementara, dua kasus positif baru lainnya yaitu warga Bantul dengan jenis kelamin perempuan, berumur 30 tahun dan warga Kota Yogyakarta yang berjenis kelamin laki-laki, berumur 37 tahun. Dua kasus ini masing-masingnya yaitu satunya merupakan hasil pelacakan terhadap kontak dengan positif dan satu lainnya memiliki riwayat perjalanan dari DKI Jakarta.

"Yang warga Bantul berumur 30 tahun, dari pengakuan yang bersangkutan pernah kontak dengan kasus yang kemudian positif. Tetapi belum jelas dengan siapa," kata Berty.

Selain adanya tambahan delapan kasus positif, Berty juga melaporkan ada tambahan dua kasus positif yang sudah dinyatakan sembuh. Sehingga, total kasus yang sudah dinyatakan sembuh mencapai 278 kasus atau 82 persen.

Kasus yang dilaporkan sembuh ini diantaranya kasus dengan nomor 302 dan 307. Masing-masingnya berjenis kelamin perempuan dengan umur 30 tahun, asal Sleman dan laki-laki berumur 50 tahun asal Kota Yogyakarta.

Dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga dilaporkan meninggal dunia dalam proses laboratorium pada 6 Juli ini. Dua PDP ini berjenis kelamin perempuan berumur 46 tahun asal Sleman dan berumur 80 tahun asal Kabupaten Gunungkidul.

"PDP ini satunya sudah menjalani tes swab dan satunya belum swab. Jadi PDP yang meninggal dalam proses laboratorium sudah 26 orang," kata Berty.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement