REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Polda Jawa Tengah mengapresiasi terobosan Industri Karoseri Laksana yang telah memelopori pembuatan armada transportasi massal (bus) physical distancing, guna menyesuaikan protokol new normal. Selain mempertahankan standar keamanan armada transportasi massal, industri karoseri ini juga telah memodifikasi armada bus dengan berbagai sarana dan fasilitas persyaratan protokol kesehatan.
“Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan penyebaran virus Korona,” kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Arman Achdiat saat mengunjungi Industri Karoseri Lakasan, di Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (8/7).
Arman mengatakan, kunjungan ke Industri Karoseri Laksana ini dalam rangka melihat sampai sejauh mana reformasi dalam rangka new normal dilaksanakan. Salah satunya terobosan dari industri karoseri yang ada di wilayah Jawa Tengah.
“Ternyata sudah ada di industri karoseri Laksana ini yang telah menginisiasi pembuatan armada angkutan massal yang telah menyesuaikan dengan protokol kesehatan dalam rangka penerapan new normal,” ujarnya.
Menurutnya, perusahaan karoseri tersebut sudah berupaya untuk membuat suatu kendaraan yang telah menyesuaikan protokol new normal. Dia juga mengecek dan melihat langsung beberapa contoh produksinya.
Bus tersebut telah memodifikasi tempat duduk penumpang yang berjarak dan berbagai penambahan fitur sarana pendukung protokol kesehatan kesehatan lainnya pada armada bus tersebut.
“Saya kira, tinggal menerapkan saja beberapa hal seperti hand sanitizer minimal juga harus ada dan disiapkan tempatnya di dalam kendaraan tersebut,” tambahnya.
Sementara untuk pendukung keselamatan tetap terpenuhi. Sebab --pada saat sebelum new normal-- terkait dengan keamanan kendaraan transportasi massal dan keamanan penumpang memang sudah ada standarnya.
“Walaupun secara kapasitas penumpang memang akan berkurang, namun ini merupakan salah satu terobosan yang positif untuk diterapkan bagi alat transportasi massal yang sudah memenuhi persyaratan new normal,” tambah Arman
Direktur Teknik Industri Karoseri Laksana, Stefan Arman menjelaskan, secara spesifik yang membedakan armada bus physical distancing dengan armada bus konvensional lainnya adalah layout kursi penumpang.
"Bus Physical Distancing ini juga ditambahkan fitur partisi pelindung pengemudi, penambahan empat titik ventilasi udara, baik di samping maupun di atas kabin. Tujuannya untuk memperlancar sirkulasi udara dari luar," ujarnya.