REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor menyebutkan ketersediaan hewan qurban di Kota Bogor untuk Idul Adha 1441 H tergolong cukup. Daya beli dan ketersediaan hewan yang ada di pedagang hewan qurban bisa disebut seimbang.
“Untuk ketersediaan hewan qurban masih mencukupi seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar Anas S Rasmana, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, Rabu (8/7).
Anas menyebutkan, di tengah pandemi Covid-19, penurunan atau peningkatan pembelian hewan qurban. Bukan pada penyediaan hewan qurban. Namun, ia belum bisa memastikan jumlah pasti hewan qurban yang tersedia di Kota Bogor saat ini. “Biasanya tim kami akan berkeliling ke tempat-tempat penjualan hewan qurban pada sepuluh hari terakhir sebelum hari pemotongan,” papar Anas.
Hewan qurban yang tersedia di Kota Bogor, menurut Anas, terutama sapi kebanyakan didatangkan dari daerah luar Kota Bogor. Seperti Bima, Bali, Madura, Tuban, Boyolali, Brebes, Sukabumi, dan sejumlah daerah di Jawa barat, serta Jawa Tengah. Sebab, di Kota Bogor sendiri belum banyak tersedia peternak sapi.
Salah satu pedagang hewan qurban di Jalan Achmad Adnawijaya, Bogor Utara, Ari (30), menyebut pasokan sapi masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, “Nggak sulit,” ungkapnya.
Burhan (38), pemilik Mbojo Qurban juga tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan sapi untuk Idul Adha tahun ini. “Saya ambil dari Bima, NTB, nggak sulit. Bahkan sudah ada keterangan sehat dan cukup umur,” papar Burhan di tempat penjualan sapinya. Hingga kini, Burhan sudah mendatangkan sekitar seratus ekor sapi dari Bima, NTB.
Sebelum dibawa ke Kota Bogor, hewan qurban wajib memiliki SKKH dari daerah asalnya. Setelah itu, jika sudah tiba di Kota Bogor hewan-hewan qurban tersebut akan diambil sampel untuk dites kesehatannya. Mulai dari mata, ekor, gigi, kecukupan usia, dan lain-lain. Hewan yang sehat akan tidak diberi sertifikat, melainkan diberi label sehat dari dinas.