Jumat 10 Jul 2020 11:52 WIB

Christian Sugiono: Perang Lawan Covid-19 Belum Usai

Christian Sugiono mengajak masyarakat untuk tidak lengah dalam menghadapi Covid-19.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor Christian Sugiono tak ingin lengah terhadap risiko penularan Covid-19.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Aktor Christian Sugiono tak ingin lengah terhadap risiko penularan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai dilonggarkan, banyak orang sudah mulai beraktivitas diluar rumah. Begitu juga dengan keluarga pasangan selebritas Christian Sugiono dan Titi Kamal.

Christian mengaku sudah mulai kembali bekerja. Sebelum virus corona merajalela, barang yang biasanya ia bawa hanya ponsel, dompet, dan kunci mobil.

Baca Juga

"Sekarang ada tambahannya, yaitu hand sanitizer, suplemen, dan masker. Kantong makin penuh," ujarnya dalam diskusi online dengan tema "Bagaimana Menyiapkan Kehidupan New Normal dengan Meningkatkan Daya Tahan Tubuh" yang dihelat Imboost, disimak di Jakarta, Kamis (9/7).

Christian juga menyerukan masyarakat agar tetap waspada. Ia melihat, banyak orang cenderung merasa bahwa virus corona sudah hilang karena sudah boleh keluar rumah ketika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilonggarkan.

"Sudah boleh pergi ya tentu dalam diri kita harus dibentengi dengan rasa waspada yang tinggi," kata Christian.

Menurut Christian, ketika orang lengah, bahaya pun mengintai. Ia tak ingin kemajuan penanganan Covid-19 yang sudah dicapai saat ini menjadi mundur lagi.

"Perangnya masih berlanjut, kita harus bentengi diri kita,” sarannya.

Christian mengungkapkan, banyak hal yang berubah sejak pandemi Covid-19. Keluarganya pun membiasakan diri dengan protokol-protokol kesehatan dalam keseharian, salah satunya saat menerima paket dari kurir.

Ketika menerima barang kiriman dari toko daring, Christian selalu meminta kurir meletakkannya di boks yang tersedia di depan rumah. Sebelum menyentuh paket itu, ia menyemprotkan disinfektan terlebih dahulu lalu membuka pembungkus dan membuangnya.

Barang pesanannya tak luput dibersihkan. Setelah menerima barang, ia mencuci tangan pakai sabun.

"Sejak ada Covid-19 ini, keluarga kami sudah menerapkan protokol-protokol kesehatan untuk di dalam rumah, contoh paling kecilnya saat menerima barang itu," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement