REPUBLIKA.CO.ID, MELAWI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Melawi, Kalimantan Barat, mencatat 2.000 rumah warga di lima kecamatan di daerah tersebut terendam banjir. Sekitar 50 kepala keluarga diungsikan dan aktivitas warga disebut lumpuh total.
"Banjir terjadi merata di lima kecamatan, tim gabungan, termasuk TNI, Polri, sudah berada di lokasi untuk monitoring kondisi banjir dan 50 kepala keluarga telah diungsikan," kata Kepala BPBD Melawi Gusti Syafarudin saat dihubungi Antara, di Melawi, Kalimantan Barat, Jumat (10/7).
Disampaikan Syafarudin, banjir yang disebabkan meluapnya aliran Sungai Pinyoh terjadi sejak Kamis (9/7) hingga Jumat (10/7) dengan kedalaman air rata - rata satu hingga dua meter. Menurut dia, banjir tersebut melanda lima kecamatan, yaitu, di kantor pusat Kabupaten Melawi, Kecamatan Sayan, Tanah Pinoh, Sokan dan Kecamatan Pinoh Selatan.
Selain 2.000 rumah warga terendam banjir, transportasi darat terputus total (ruas jalan Propinsi Nanga Pinoh - Sokan) dengan 20 titik tergenang banjir.
"Angkutan umum transportasi darat dan perekonomian masyarakat terganggu, tim gabungan pun masih terus melakukan monitoring perkembangan banjir serta membantu warga terdampak banjir," kata Safarudin.