REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sekretaris Kabinet Inggris Michael Gove mengatakan, pemerintah akan menghabiskan 705 juta pound atau sekitar 890 juta dolar AS untuk membangun infrastruktur perbatasan. Kebijakan ini untuk guna menjaga perdagangan tetap berjalan lancar setelah kesepakatan transisi Inggris dengan Uni Eropa berakhir pada akhir tahun.
Seperti dilansir Reuters, Ahad (12/7), pendanaan tersebut termasuk 470 juta pound untuk membangun infrastruktur pelabuhan dan darat. Termasuk di antaranya pembangunan di Inggris bagian tenggara untuk melayani penyeberangan barang utama ke Prancis.
"Akan ada bagian infrastruktur tertentu yang kami letakkan untuk memperlancar arus lalu lintas," kata Gove kepada wartawan BBC Andrew Marr, Ahad.
Saat ini, Inggris diketahui masih dalam pembicaraan dengan Uni Eropa tentang kesepakatan perdagangan pasca-Brexit. Inggris menyebutkan, akan segera menguraikan secara terperinci bagaimana perbatasan antara Inggris dengan Uni Eropa akan beroperasi.
Sebelumnya, Sekretaris Perdagangan Internasional Liz Truss sempat menyuarakan keprihatinannya tentang tantangan hukum terhadap proposal perbatasan dan risiko keterlambatan pembangunan pelabuhan. Kekhawatiran ini disampaikan Truss dalam suratnya yang beredar di publik dan diterbitkan oleh Business Insider.
Terkait hal tersebut, Gove mengatakan, perbatasan akan dibangun tepat waktu. "Saya benar-benar yakin, semua yang kita lakukan sesuai dengan hukum, memang dirancang untuk memastikan bahwa kita tidak bisa hanya mematuhi hukum dan menjaga orang tetap aman, namun juga memfasilitasi perdagangan," ujarnya.
Gove mengatakan, sudah ada kemajuan dan harapan dalam negosiasi antara Inggris dengan Uni Eropa mengenai kesepakatan perdagangan pasca transisi. Tapi, ia tidak ingin terlalu antusias dan memberikan penjelasan lebih detail.