REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan ojek online (ojol) se-Kota Bandung memadati ruas jalan di Wastukencana, tepatnya di depan kantor Wali Kota Bandung Senin (13/7). Mereka meminta agar Wali Kota Bandung segera mengizinkan ojol beroperasi mengangkut penumpang di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Salah seorang pengurus Driver Ojol Jawa Barat, Prima Anandapriya meminta, agar pemerintah segera mengizinkan aplikasi ojol untuk membuka kembali layanan mengangkut penumpang. Kata dia, akibat tidak diperbolehkan mengangkut penumpang selama pandemi covid-19, penghasilan para ojol menurun drastis.
"Kami di sini bergerak dari satu rasa yang sama melepaskan ego kita. Kita bersatu, Gojek dan Grab, ojol tanpa ada kepentingan lain. Kami di sini ada dua tuntutan, segera aktivasi ojol di aplikasi se- Bandung, kedua pembebasan tes covid-19," ujarnya, Senin (13/7).
Namun, menurutnya, tuntutan yang diinginkan saat ini hanya menyangkut izin operasi ojol mengangkut penumpang. Katanya, tuntutan pembebasan tes covid-19 bagi ojol sudah disetujui oleh DPRD Kota Bandung.
"Dari minggu kemarin, poin kedua sudah diketuk palu akan dibebaskan. Kami melayangkan surat ke DPRD kemarin, aksi kita, aspirasi kita disetujui. Sekarang tinggal aktivasi, sampai sekarang kita belum diijinkan, belum bisa membuka go ride," katanya.
Prima mengungkapkan, para ojol menuntut kejelasan Pemkot Bandung kapan akan segera mengizinkan aplikasi membuka kembali layanannya, sehingga ojol bisa mengangkut penumpang. Katanya, pengelola aplikasi akan melayangkan surat permohonan kembali layanan dibuka hari ini.
"Kami sudah berkordinasi, pihak aplikator melayangkan surat perhari ini, mungkin ada keterbatasan work from home. Kami ingin menuntut, kalau bisa kami aksi sekarang go ride diaktifkan. Hari ini aksi mudah mudahan aktif," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya mengaku tidak setuju dengan tes covid-19 untuk ojol. Sebab, tidak ada jaminan tidak akan terpapar virus corona. Apalagi, menurutnya, pihak penumpang pun tidak dilakukan tes yang sama.
"Kenapa kita tidak setuju, kenapa hanya ojek online yang dites, kenapa supir bis gak dites padahal sama-sama transportasi. Kalau kami di tes covid-19 kita bersinergi bertemu banyak masyarakat, kalau sekarang di tes covid-19 ada jaminan 5 menit kemudian kita bebas kalau mau dua-duanya sama psnumpang di tes," katanya.
Dia mengaku, ojol yang turut hadir dalam aksi damai berasal dari wilayah se-Jawa Barat. Menurutnya, pihaknya sengaja memilih ke Wali Kota Bandung untuk berdemo sebab merupakan pemegang kebijakan.