Senin 13 Jul 2020 18:44 WIB

SMAN 2 Malang Resmi Jadi Sekolah Tangguh

Sekolah tangguh perlu komitmen kuat dari siswa maupun pendidiknya.

Rep: Wilda Fizkriyani/ Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Malang, Sutiaji meresmikan SMA Negeri 2 Malang sebagai sekolah tangguh, Senin (13/7).
Foto: dok Humas Pemkot Malang
Wali Kota Malang, Sutiaji meresmikan SMA Negeri 2 Malang sebagai sekolah tangguh, Senin (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Walikota Malang, Sutiaji meresmikan SMA Negeri 2 Malang sebagai sekolah tangguh. Penetapan ini diharapkan dapat membantu menekan penyebaran Covid-19 di masyarakat.

Menurut Sutiaji, sekolah tangguh terwujud atas keinginan serta upaya para siswa. Bukan sengaja diwujudkan maupun diperintahkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. "Ini harus kita apresiasi," kata Sutiaji di SMA Negeri 2 Malang, Senin (13/7).

Sutiaji berharap, keberadaan sekolah tangguh akan terus bertahan di masa-masa yang akan datang dengan berbagai programnya. Hal ini diperlukan komitmen kuat, baik siswa maupun tenaga pendidiknya. Dengan demikian diharapkan bisa membantu menekan penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. 

Sutiaji sempat meninjau seluruh ruang di sekolah mulai dari UKS, masjid, aula, ruang belajar hingga kantin. Peninjauan ini untuk memastikan pelaksanaan protokol kesehatan telah dipersiapkan dengan baik. "Agar nanti jika para siswa telah aktif sekolah tatap muka sekolah sudah siap," katanya.

Di kesempatan tersebut, Sutiaji juga turut memberikan saran dan masukan pada SMA Negeri 2 Malang. Ia berharap sekolah dapat menyempurnakan penerapan protokol kesehatannya saat beraktivitas nanti. Salah satunya, siswa harus dipastikan menjaga jarak saat berkegiatan di masjid, ruang belajar dan kantin.

"Semoga ke depan SMAN 2 Malang dapat menjadi role model bagi sekolah lainnya dalam rangka penerapan protokol kesehatan di dunia pendidikan," ucap Sutiaji.

Kepala SMAN 2 Malang, Hariyanto mengatakan terdapat lima hal untuk mengonsepkan sekolah tangguh. Hal-hal tersebut antara lain tangguh informasi dan kesehatan. Kemudian tangguh pada aspek keamanan, pendidikan dan gizi.

Hariyanto berharap penerapan sekolah tangguh nanti bisa memberikan kebiasaan. Setelah pembiasaan kemudian membentuk karakter dari masing-masing anak. Kemudian kalau karakter itu semua sudah dimiliki oleh seluruh warga sekolah, maka membentuk kultur di SMAN 2."Sehingga kita siap dengan new normal," kata Hariyanto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement