Selasa 14 Jul 2020 22:57 WIB

Cegah Banjir, Wagub Sulsel Minta Normalisasi Sungai di Luwu

Banjir di Kabupaten Luwu sebabkan puluhan desa terendam

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sebuah rumah tenggelam lumpur akibat banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (14/7/2020). Akibat banjir bandang tersebut mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan ratusan rumah tertimbun lumpur.
Foto: ANTARA/Hariandi Hafid
Sebuah rumah tenggelam lumpur akibat banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (14/7/2020). Akibat banjir bandang tersebut mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan ratusan rumah tertimbun lumpur.

REPUBLIKA.CO.ID, LUWU -- Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman tiba di Kabupaten Luwu, Selasa (14/7) sore. Andi meminta pemda setempat fokus pada program normalisasi sungai guna mencegah banjir.

Ketika tiba, Andi langsung menuju Sungai Suli di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Sungai itu merupakan salah satu penyebab banjir akibat air yang meluap dari sungai. Hingga menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu beberapa hari lalu.

Diketahui, sekitar sepekan lalu puluhan desa/kelurahan di Kabupaten Luwu terendam banjir.

Desa terendam banjir tersebar di empat kecamatan yang berada di bagian selatan daerah ini. Yakni Kecamatan Suli, Kecamatan Suli Barat, Kecamatan Larompong, dan Kecamatan Larompong Selatan.

Andi menyarankan perlunya normalisasi sungai. Apalagi ia mendapat laporan dari Lurah Suli bahwa di daerahnya sudah enam kali terjadi banjir dalam waktu dua bulan.

"Ini harus normalisasi sungai, dengan melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang. Harus duduk bersama karena ini bukan pekerjaan kecil," kata Andi dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id pada Selasa (14/7).

"kehutanan perlu sisir di hulu bahwa alih fungsi lahan dan penebangan perlu diintervensi baik pengawasan yang ketat maupun penataan dan penghijauan kembali," lanjut Andi.

Sebelumnya, banjir bandang melanda Luwu Utara, Senin (13/7). Akibatnya, ribuan rumah warga dihantam banjir bandang. Banjir ini dilaporkan sebagai banjir terparah yang melanda wilayah tersebut. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement