Rabu 15 Jul 2020 08:43 WIB

Warga Israel Tuntut PM Netanyahu Mundur

Netanyahu dituntut mundur dari jabatannya karena dianggap gagal atasi pandemi corona.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Netanyahu dituntut mundur dari jabatannya karena dianggap gagal atasi pandemi corona. Ilustrasi.
Foto: AFP POOL
Netanyahu dituntut mundur dari jabatannya karena dianggap gagal atasi pandemi corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Ribuan warga Israel menggelar aksi protes di depan kediaman Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu. Mereka menuntut Netanyahu untuk mundur karena tidak becus dalam menangani pandemi virus corona.

Para demonstran membawa spanduk yang bertuliskan "Korupsi Netanyahu membuat kita muak" dan "Netanyahu mundur". Selain itu, mereka mengkritik tindakan pemerintah dalam menangani pandemi virus corona ketika Kementerian Kesehatan mengumumkan lebih dari 1.400 kasus baru dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga

"Virus yang paling mematikan bukanlah Covid-19, tetapi korupsi," kata pengunjuk rasa Laurent Cige yang datang dari Tel Aviv dilansir Aljazirah, Rabu (15/7).

Pada Senin (13/7), polisi membubarkan sekelompok aktivis yang mendirikan tenda di luar kediaman Netanyahu. Selain itu, pada Sabtu (11/7) ribuan orang menggelar aksi protes di Tel Aviv mengkritisi kebijakan ekonomi Netanyahu di tengah pandemi.

Netanyahu menghadapi gelombang ketidakpuasan atas penanganan krisis virus corona. Jumlah kasus baru infeksi virus corona terus bertambah, sementara jumlah pengangguran semakin meningkat. Israel telah mencatat lebih dari 41.200 kasus virus corona dengan 368 kematian.

Tingkat pengangguran di Israel melonjak dari 3,4 persen pada Februari menjadi 27 persen pada April. Pada awal pandemi, Netanyahu sempat mendapatkan pujian karena bertindak cepat dengan menutup perbatasan dan memberlakukan pembatasan secara ketat.

Netanyahu mengakui bahwa pemerintah terlalu cepat membuka kembali perekonomian sehingga terjadi lonjakan kasus. Kini, pemerintah telah menutup lagi sejumlah tempat-tempat publik seperti bar, klub malam, dan pusat kebugaran.

Di sisi lain, Netanyahu didakwa karena kasus suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan pada Januari. Dia akan menghadapi persidangan lanjutan pada 19 Juli. Di bawah hukum Israel, seorang perdana menteri yang masih aktif akan diminta untuk mengundurkan diri jika terbukti melakukan tindak pidana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement