REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meningkatkan siaganya menyusul kedatangan rombongan kapal Global Sumud Flotilla yang hendak menembus Jalur. Dalam hitungan jam kapal itu akan memasuki Zona Kritis.
"IDF (militer Israel) bersiap untuk mencegat armada Sumud yang terdiri dari 50 kapal yang bertujuan untuk menembus blokade Gaza," demikian dilaporkan media Israel, Ynetnews, Rabu (1/1/2025).
Armada yang diberi nama "Sumud" — bahasa Arab untuk "keteguhan" — berlayar dari Barcelona bulan lalu dalam upaya untuk mendobrak blokade" yang diberlakukan Israel di Gaza. Kapal diperkirakan akan mendekati wilayah tersebut paling cepat pada hari Yom Kippur atau hari paling suci dalam kalender Yahudi.
Pada Selasa (30/9/2025) kapal-kapal itu terdeteksi masuk ke Zona Siaga. Armada-armada kemanusian yang mengangkut aktivis, dan relawan dari 45 negara itu sudah berada di yellow zone yang menjadi titik kawasan pertama ancaman serangan Zionis Israel.
Mengacu Magic Mapim jarak rombongan pelayaran itu ke bibir pantai Gaza tinggal sekitar 192 nautical miles (Nm) lagi.
Dengan jarak tersebut, estimasi waktu pelayaran menembus Gaza itu diperkirakan sampai dalam 1 hari 18 jam dengan kecepatan rata-rata 4,5 knots. Masih mengacu Magic Mapim kapal-kapal yang saat ini berada di yellow zone atau zona siaga dua di antaranya adalah Kapal Australe dan Kapal Sun Flowers yang berlayar dari Pulau Siprus ke selatan-barat daya untuk berkumpul bersama armada-armada lainnya di tengah-tengah yellow zone.
Sementara 40-an kapal lain yang juga saat ini berada di yellow zone, armada-armada yang berlayar bersamaan dari Tunisia, Italia, juga Yunani.
Di armada-armada yang berada paling depan itu, beberapa pemimpin pelayaran turut serta. Seperti aktivis Greta Thunberg dari Swedia, Thiago Avila dari Brasil, Jasmine Acar dari Jerman, Mandla Mandela dari Afrika Selatan (Afsel).
View this post on Instagram