Kamis 16 Jul 2020 08:59 WIB

Neraca Dagang Surplus, BI: Positif Jaga Ketahanan Eksternal

Neraca perdagangan Indonesia Juni 2020 kembali mencatat surplus 1,27 miliar dolar AS.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (24/6/2020). Neraca perdagangan Indonesia Juni 2020 kembali mencatat surplus 1,27 miliar dolar AS.
Foto: ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (24/6/2020). Neraca perdagangan Indonesia Juni 2020 kembali mencatat surplus 1,27 miliar dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Neraca perdagangan Indonesia Juni 2020 kembali mencatat surplus 1,27 miliar dolar AS. Pada bulan sebelumnya, surplus neraca perdagangan mencapai 2,02 miliar dolar AS.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Onny Widjanarko menyampaikan, dengan perkembangan tersebut, secara keseluruhan neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Juni 2020 mencatat surplus 5,50 miliar dolar AS. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami defisit 1,87 miliar dolar AS.

Baca Juga

"BI memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia," katanya dalam keterangan pers, Rabu (15/7).

Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan. Surplus neraca perdagangan Juni 2020 dipengaruhi surplus neraca perdagangan nonmigas dan penurunan defisit neraca perdagangan migas.

Neraca perdagangan nonmigas Juni 2020 mencatat surplus 1,36 miliar dolar AS. Perkembangan ini dipengaruhi ekspor beberapa komoditas yang tetap baik seperti minyak kelapa sawit, kopi, dan biji tembaga, meskipun impor nonmigas meningkat sejalan dengan kembali membaiknya aktivitas ekonomi pasca relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas menurun dari 96,9 juta dolar AS pada Mei 2020 menjadi sebesar 95,2 juta dolar AS. Ini dipengaruhi peningkatan ekspor migas khususnya industri pengolahan hasil minyak dan minyak mentah. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement