Kamis 16 Jul 2020 14:43 WIB

Ikappi: Harga Beras Menurun, Omzet Pedagang Anjlok 50 Persen

Penurunan harga beras banyak terjadi pada beras yang masuk kategori jenis medium.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang menjual beras dengan berbagai harga
Foto: Republika.co.id
Pedagang menjual beras dengan berbagai harga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyampaikan, pergerakan harga beras di pasar tradisional terus mengalami penurunan dalam seminggu terakhir. Alhasil, omzet pedagang ikut menurun hingga 50 persen.

Ketua Umum Ikappi, Abdullah Mansuri, mengatakan, turunnya harga beras lebih diakibatkan oleh berkurangnya permintaan imbas melemahnya daya beli. Dengan kata lain, rendahnya harga beras saat ini tidak begitu menggembirakan karena tak berdampak positif bagi pedagang.

Baca Juga

"Harga relatif turun seminggu terakhir. Ke depannya kita juga tidak tahu akan bagaimana harga beras ini," kata Mansuri saat dihubungi, Kamis (16/7).

Namun, kata Mansuri, penurunan harga beras lebih banyak terjadi pada beras yang masuk kategori jenis medium. Sementara beras premium atau super tetap tinggi bahkan melebihi dari harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.

Kendati demikian, Mansuri meminta agar Perum Bulog tetap optimal dalam melakukan penyaluran beras terutama ke pasar. Hal itu demi mengantisipasi gejolak harga beras ke depan yang tak terduga. "Saran saya Bulog tetap saja ikut masuk ke pasar supaya harga tetap terjaga," katanya.

Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga beras sejak akhir pekan lalu memang dalam tren menurun. Pada Kamis (9/7) pekan lalu, rata-rata harga beras bawah, medium, super sebesar Rp 11.850 per kg. Adapun pada Kamis (16/7) pekan ini harga turun tipis menjadi Rp 11.600 per kg.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement