REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Wakil Perdana Menteri yang mengurus ekonomi negara, Somkid Jatusripitak beserta empat anggota kabinet lainnya mengajukan pengunduran diri, Rabu (16/7). Pengunduran diri terjadi setelah meningkatnya tekanan dari Partai Pracharath Palang (PPRP) sejak perombakan kepemimpinan partai.
Dilansir Bangkok Post, selain Somkid, Menteri Keuangan Uttama Savanayana, Menteri Energi Sontirat Sontijirawong, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Inovasi Suvit Maesincee, dan wakil sekretaris jenderal Kantor Perdana Menteri Kobsak Pootrakul telah menyerahkan surat pengunduran diri mereka dan akan mengumumkan pengunduran diri mereka pada Kamis (17/7).
Pengunduran diri itu akan membuka jalan bagi perombakan kabinet yang diminta oleh PPRP setelah para pendukung Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwon mendorongnya untuk menjadi pemimpin partai baru bulan lalu, menggantikan Uttama.
Uttama, Sontirat, Suvit dan Korbsak mundur dari PPRP Kamis pekan lalu untuk secara resmi mengakhiri hubungan dengan partai yang mereka dirikan bersama. Beberapa anggota partai menuntut pengunduran diri Somkid dan tim ekonominya setelah Jenderal Prawit mengambil alih kepemimpinan.
Keempatnya dimasukkan ke dalam tim ekonomi oleh Somkid di pemerintahan militer yang dibentuk setelah kudeta 2014. Preedee Daochai, ketua Asosiasi Bankir Thailand, dilaporkan akan menjadi kandidat untuk mengambil alih kebijakan ekonomi dalam susunan kabinet baru.
Perubahan pada tim ekonomi teratas dapat mengguncang ekonomi berkinerja terburuk di Asia Tenggara yang tengah berjuang dengan dampak pandemi Covid-19. Miliaran dolar AS stimulus yang diluncurkan dan proyek-proyek investasi tiket besar telah berjalan.