REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, mengklaim kebijakannya untuk melakukan penutupan pada titik penyebaran virus corona dan menghindari karantina wilayah nasional berhasil ketimbang India, Jumat (17/7). Cara yang diterapkannya dinilai dapat lebih lama menahan penyebaran lintasan infeksi Covid-19.
Khan mengatakan di Twitter, bahwa Pakistan tidak seperti negara tetangga India. Negara ini masuk ke dalam negara yang beruntung di antara negara-negara lainnya di dunia, karena berhasil menurunkan angka kematian dan kasus infeksi.
Meski menyatakan angka yang menurut untuk laporan kasus dan jumlah korban meninggal, Khan mendesak warga negara Pakistan untuk terus mematuhi aturan jarak sosial selama perayaan Idul Adha mendatang. Cara ini untuk menghindari terjadinya lonjakan virus kembali.
Komentar Khan muncul sehari setelah pemerintahnya melaporkan 40 kematian akibat virus, jumlah kematian harian terendah di negara itu dalam sekitar sebulan. Pada 19 Juni, pemerintah menghadapi jumlah korban kematian per hari tertinggi dengan 153 orang.
Sedangkan pada Jumat, Pakistan melaporkan 49 kematian yang dikonfirmasi dan 2.085 kasus baru. Laporan ini meningkatkan keseluruhan kasusnya menjadi 259.999 sejak Februari.
Khan telah banyak dikritik sejak Mei ketika mengakhiri karantina wilayah di negara tersebut. Khan menyatakan, keputusan ini dilakukan dengan mempertimbangkan perlunya menghidupkan kembali ekonomi negara dan Pakistan akhirnya menyaksikan lonjakan Covid-19 kematian dan infeksi.