REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat ruang angkasa Uni Emirat Arab (UEA) lepas Landas dari Jepang dan memulai perjalanannya ke Mars, Senin (20/7) pagi. Peluncuran pesawat yang diberi nama Hope mendandai peluncuran pertama dari dunia Arab ke Mars.
UEA mengirim pesawat ruang angkasa untuk melakukan pengukuran iklim dan atmosfer Mars, yang akan membantu para ilmuwan dalam memahami masa lalu serta kelayakhunian planet.
Misi dari negara Timur Tengah ini adalah yang pertama kalinya dilakukan untuk menangkap gambaran lengkap atmosfer Mars untuk mengungkap petunjuk tentang kehidupan kuno di Mars.
Selatah misi UEA, masih ada dua misi Mars lainnya direncanakan dalam beberapa hari mendatang akan dilakukan Amerika Serikat (AS) dan China. AS berencana mengirim penjelajah bernama Perseverance untuk mencari tanda-tanda kehidupan kuno dan mengumpulkan sampel batuan dan tanah untuk kembali ke Bumi. Pengangkatan ditargetkan untuk 30 Juli.
Sedangkan proyek milik China bertujuan untuk menjelajahi Mars dengan pengorbit dan penjelajah untuk mempelajari permukaan planet, dan mencari air dan es. Peluncuran ini dijadwalkan sekitar 23 Juli.
Setelah dua negara tersebut, Jepang telah mengumumkan memiliki misi Mars sendiri yang direncanakan pada tahun 2024. Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) berencana untuk mengirim pesawat ruang angkasa ke bulan Mars, Phobos, agar bisa mengumpulkan sampel untuk dibawa kembali ke Bumi pada 2029.