Selasa 21 Jul 2020 18:32 WIB

Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Turun, Ganjar Naik

Survei Indikator tunjukan elektabilitas Ganjar unggul dibanding Anies dan Prabowo

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Direktur Eksekutif Indikator Poitik Indonesia Burhanuddin Muhtadi
Foto: Darmawan / Republika
Direktur Eksekutif Indikator Poitik Indonesia Burhanuddin Muhtadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait elektabilitas sejumlah nama yang digadang-gadang menjadi calon presiden (capres). Berdasarkan hasil survei terbaru, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo paling tinggi diantara nama lain dengan 16,2 persen. 

Disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang elektabilitasnya di bulan Juli ini di angka 15 persen. "Ganjar meski secara absolut di peringkat pertama, tidak beda secara signifikan dengan Anies Baswedan, juga tidak signifikan dengan Pak Prabowo," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Selasa (21/7).

Baca Juga

Prabowo sendiri elektabilitasnya mengalami penurunan jika dibanding elektabilitas pada survei yang dilakukan bulan Februari dan Mei 2020. Elektabilitas Prabowo kini di angka 13,5 persen.

"Bulan Mei itu Prabowo naik dari 14 ke 13,5 persen. Tapi dibanding bulan Februari Pak Prabowo agak turun jauh," jelasnya.

Sementara di posisi keempat, muncul nama Sandiaga Salahuddin Uno dengan angka elektabilitas 9,2 persen. Sedangkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuntuti elektabilitas Sandi dengan angka 8,6 persen.

"Kalau Mas Sandi itu dia tidak signfikan dengan Pak Prabowo tapi agak signifikan dengan Pak Ganjar. Sandi, Ridwan Kamil kurang lebih sama ini 9 persen," ujarnya. 

Nama-nama lain seperti Ketua Umum partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  juga mengalami kenaikan jika dibanding Februari yaitu di angka 6,8 persen. Kemudian Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tren penurunnya belum berhenti sejak Februari dari 5,7 persen ke 3,6 persen.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement