Selasa 21 Jul 2020 23:20 WIB

Penambahan Pasien Baru Covid-19 di Bantul Hingga 23 Orang

10 orang pasien baru ternyata pernah kontak dengan penderita Covid-19

Petugas Linmas berjaga saat penutupan Pasar Bantengan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.  Penambahan pasien konfirmasi positif terinfeksi virus corona jenis baru (COVID-19) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam 24 jam terakhir mencapai 23 pasien.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas Linmas berjaga saat penutupan Pasar Bantengan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Penambahan pasien konfirmasi positif terinfeksi virus corona jenis baru (COVID-19) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam 24 jam terakhir mencapai 23 pasien.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANTUL -- Penambahan pasien konfirmasi positif terinfeksi virus corona jenis baru (COVID-19) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam 24 jam terakhir mencapai 23 pasien.

"Informasi saya sampaikan secara singkat, karena banyak untuk penomoran kasus belum disampaikan ke saya dari tim data. Hari ini ada penambahan 23 kasus positif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa dalam keterangan resmi di Bantul, Selasa (21/7) malam.

Pasien positif baru di Bantul yang 23 orang itu berasal atau domisili dari Kecamatan Sewon berjumlah sembilan orang, Kecamatan Banguntapan 12 orang, Kecamatan Jetis dan Kecamatan Imogiri, masing-masing satu orang. Ia mengatakan dari 23 pasien baru tersebut, jika melihat dari riwayat kasus, gugus tugas mengelompokkan ada beberapa hasil penelusuran, namun demikian ada beberapa pasien yang masih dalam penelusuran riwayat penularan.

Dia menyebutkan pertama, pasien dengan riwayat kontak erat dari kasus positif sebelumnya berjumlah 10 orang, yang berdomisili di Banguntapan, kedua, hasil penyaringan petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) delapan orang yang berdomisili di Sewon.

"Ketiga, hasil 'screening' (penyaringan) petugas kesehatan satu orang. Dan keempat, kasus positif dengan riwayat masih ditelusuri ada empat orang," kata Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul itu.

Gugus tugas juga melaporkan adanya pasien sembuh dari COVID-19 dalam 24 jam terakhir sebanyak tiga orang, yang berasal dari Kecamatan Banguntapan dua orang dan dari Kecamatan Sedayu satu orang.

Dengan adanya tambahan 23 kasus positif itu, maka total kasus positif di Bantul secara akumulasi yang terdata Dinkes Bantul hingga Selasa petang berjumlah 151 orang, sedangkan pasien positif yang dinyatakan sembuh 91 orang, dan meninggal dunia empat orang.

Pasien positif COVID-19 di Bantul yang masih menjalani rawat inap di beberapa rumah sakit rujukan di wilayah Bantul maupun wilayah DIY berjumlah 56 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement