Rabu 22 Jul 2020 09:11 WIB

Sambut Ridha Allah, Ini Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Umat Muslim tentu tidak boleh menyia-nyiakan keutamaan bulan Dzulhijjah ini.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Sambut Ridha Allah, Ini Keutamaan Bulan Dzulhijjah
Foto: Pixabay
Sambut Ridha Allah, Ini Keutamaan Bulan Dzulhijjah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu bulan yang memiliki keistimewaan selain bulan Ramadhan adalah Dzulhijjah. Sebagai Muslim yang senantiasa mengharapkan ridha Allah SWT tentu tidak boleh menyia-nyiakan keutamaan bulan Dzulhijjah ini.

Ustadz Muhammad Ajib dalam buku Fikih Kurban Perspektif Mazhab Syafi'i terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan keistimewaan bulan Dzulhijjah. Di antara keistimewaannya disebutkan 10 hari pertama di bulan itu dijadikan salah satu media bersumpah oleh Allah SWT.

Baca Juga

"Dan kita tahu ketika ada salah satu makhluk-Nya yang dijadikan sumpah dalam ayat Alquran, maka hal itu tidaklah menunjukkan kecuali keistimewaan yang sangat luar biasa yang dimiliki oleh makhluk terpilih tersebut," kata Ustadz Ajib dalam bukunya.

Ustadz Ajib mengatakan, ketika 10 hari yang dibahas ini ternyata menjadi salah satu media sumpah tersebut, maka sedikit tergambar dalam benak betapa luar biasanya 10 hari tersebut. Ayat yang dimaksud adalah ayat kedua dari Surah Al Fajr.

"Dan demi malam-malam yang sepuluh," (QS. Al Fajr: 2)

Imam Ibnu Katsir seorang pakar ahli tafsir mengatakan, ayat kedua Surah Al Fajr adalah sepuluh pertama dari bulan Dzulhijjah. Hal ini sebagaimana telah dikatakan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan selain mereka baik dari kalangan salaf maupun khalaf.

Selain keistimewaan itu, ditemukan dalam sebuah riwayat hadits yang menjelaskan amal shalih yang dilakukan pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah termasuk amalan yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Hadits tersebut adalah riwayat Imam Bukhari dari Sayyidina Abdullah Ibn Abbas.

"Rasulullah SAW bersabda, tidaklah ada hari-hari yang amal shalih di dalamnya lebih Allah cintai dari hari-hari ini (maksudnya sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah).

Para shahabat bertanya, termasuk jihad fi sabilillah?

Rasulullah bersabda, termasuk jihad fi sabilillah. "Kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak ada yang kembali sama sekali." (HR Bukhari).

Ustadz Ajib mengatakan, hadits ini menunjukkan tentang satu kesempatan emas bahwa amal shaleh apa pun yang dilakukan akan bernilai istimewa di hadapan Allah SWT dan akan sangat disukai oleh Allah SWT. Yang penting syaratnya adalah amal shaleh itu harus dilakukan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement