REPUBLIKA.CO.ID, Memasuki bulan Dzulhijjah, jangan biarkan bulan penuh keutamaan ini berlalu begitu saja. Pada bulan ini terdapat momen istimewa bagi umat Islam untuk mendulang pahala, salah satunya melalui puasa sunah pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah.
Rasulullah SAW memang menganjurkan umatnya untuk banyak beramal saleh pada bulan Dzulhijjah. Sebab, pahalanya sebanding dengan orang yang mati syahid di medan perang.
Diriwayatkan oleh Ibnu 'Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada hari-hari yang amal salehnya paling disukai oleh Allah SWT daripada hari-hari ini, yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah." Lalu, bertanya para sahabat, "Sekalipun jihad fi sabilillah, wahai Rasulullah?" Rasulullah SAW menjawab, "Sekalipun jihad fi sabilillah, kecuali seorang yang keluar (jihad fi sabilillah) dengan dirinya dan hartanya kemudian tidak kembali."
Oleh karena itu, sebagaimana termaktub dalam buku Hikmah dan Rahasia Puasa oleh al-Ghazali, umat Islam dianjurkan melaksanakan puasa sunah pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah. Puasa-puasa tersebut yaitu, pertama, puasa pada tanggal 1-7 Dzulhijjah. Keutamaan puasa pada tujuh hari pertama Dzulhijjah ini pernah disabdakan Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan Ibnu 'Abbas RA (Al-Ghazali dkk, 2004: 131).
Hari pertama Dzulhijjah adalah hari ketika Allah mengampuni Nabi Adam AS. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, Allah akan mengampuni segala dosanya.
Hari kedua Dzulhijjah adalah hari ketika Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dengan mengeluarkannya dari mulut ikan. Siapa yang berpuasa pada hari itu seakan-akan dia telah beribadah selama setahun penuh tanpa disertai kemaksiatan sekejap mata sekalipun.
Hari ketiga Dzulhijjah ialah hari dikabulkannya doa Nabi Zakaria AS. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, Allah akan mengabulkan doanya.
Hari keempat ialah hari kelahiran Nabi Isa AS. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu akan diselamatkan dari kesengsaraan dan kemiskinan.
Hari kelima ialah hari kelahiran Nabi Musa AS. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu akan terbebas dari kemunfikan dan siksa kubur.
Hari keenam ialah hari Allah membuka pintu kebajikan bagi para Nabi-Nya. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, Allah akan memandangnya dengan pandangan rahmat dan tidak akan disisihkan.
Ditutupnya pintu jahanam...