REPUBLIKA.CO.ID, MONTREAL -- Mantan pemegang sabuk juara kelas welter dan menengah Ultimate Fighting Championship (UFC), Georges St Pierre, mengaku tertarik untuk menjajal kemampuan juara kelas ringan UFC, Khabib Nurmagomedov, di arena oktagon. Bahkan, Georges menyebut, Khabib adalah tipikal petarung yang sempurna.
Georges terakhir kali tampil di arena Oktagon pada 2017 silam, tepatnya saat tampil di kelas menengah UFC atau kelas dengan berat badan 77 hingga 84 kilogram. Itu menjadi pertarungan pertama petarung MMA asal Kanada itu setelah vakum selama empat tahun. Kendati meski harus menaikan berat badan dan langsung di perebutan gelar juara kelas menengah, Georges berhasil menganvaskan lawannya, Michael Bisping, lewat kuncian pada ronde ketiga.
Petarung berusia 39 tahun itu pun berhak mengenakan sabuk gelar juara kelas menengah UFC. Dengan keberhasilan meraih sabuk juara kelas menengah, Georges menjadi petarung keempat dalam sejarah UFC yang berhasil meraih gelar juara di dua kelas berbeda. Sebelumnya, Georges sempat tiga kali menyandang status sebagai pemegang sabuk juara kelas welter UFC, yang mensyaratkan berat badan 70 hingga 77 kilogram.
Georges pun mengomentari kiprah petarung asal Rusia, Khabib Nurmagomedov. Menurutnya, juara kelas ringan UFC tersebut adalah tipe petarung yang sempurna. Atas alasan inilah, Georges tertarik menjajal langsung kemampuan petarung berjuluk the Eagles itu di arena oktagon.
''Saya selalu tertarik dengan Khabib. Petarung memiliki pola pikir yang berbeda dengan orang kebanyakan. Seorang petarung selalu ingin berhadapan dengan petarung lain yang sepertinya tidak terkalahkan, atau petarung yang merupakan petarung sempurna dan tidak terkalahkan,'' kata Georges seperti dilansir Sportskeeda, Selasa (22/7).
Khabib, kata Georges, memiliki aura tidak terkalahkan dan sanggup memberikan kesulitan pada petarung mana pun. Georges pun menilai, pertarungan antara dirinya dengan Khabib tentu akan menjadi sorotan dan memiliki potensi keuntungan yang besar dari sisi finansial.
Namun, Georges menegaskan, motivasinya untuk berhadapan dengan Khabib bukan semata-mata uang dari sponsor ataupun fee dari pertarungan, melainkan soal pencapaian personal.
''Khabib memiliki aura tidak terkalahkan. Jadi, apabila ada kesempatan, saya akan melakukannya. Ini bukan soal uang. Duel itu tentu bisa menjadi duel papan atas dan mendapat sorotan. Ini soal pencapaian personal, soal kepuasaan dalam meningkatkan kemampuan diri sendiri, dan menciptakan sejarah buat diri sendiri,'' tegas Georges.
Hingga kini, Khabib memang belum pernah sekalipun menelan kekalahan. Petarung berusia 31 tahun itu sukses menorehkan rekor 28 kemenangan, dengan delapan kemenangan lewat TKO, di sepanjang kariernya di pentas MMA.
Terakhir, Khabib berhasil mempertahankan sabuk juara kelas ringan UFC setelah membungkam Dustin Poirier lewat kuncian pada gelaran UFC 242, awal September 2019.
Di pertarungan berikutnya, Khabib dijadwalkan menghadapi pemegang juara sementara kelas ringan UFC, Justin Gaetjhe. Pemenang dari duel ini akan berhak menyandang status sebagai juara sejati kelas ringan UFC.