REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan banyak perusahaan asal Taiwan yang ingin merelokasi investasinya dari China ke Indonesia.
"Bahkan Taiwan sudah komunikasi dengan kita bahwa mereka itu mau relokasi dari China itu banyak. Sekarang mereka sudah ngomong tapi belum mau di-publish," katanya dalam paparan realisasi investasi secara daring di Jakarta, Rabu (22/7).
Dalam catatan BKPM, sepanjang Kuartal II 2020, Taiwan berada di urutan ke-9 dalam daftar investasi yang masuk ke Indonesia dengan nilai investasi 77,3 juta dolar AS dengan 238 proyek. Sedangkan dalam hitungan hingga Semester I 2020, Taiwan berada di urutan ke-12 dengan nilai investasi 111,6 juta dolar AS dan 421 proyek.
Dari tujuh perusahaan yang sudah dipastikan akan melakukan relokasi investasi ke Indonesia, PT Meiloon Technology Indonesia sudah melakukan groundbreaking pembangunan pabriknya di Subang, Jawa Barat. Perusahaan yang memproduksi speaker, audio dan video elektronik berorientasi ekspor itu merelokasi pabriknya dari Suzhou, China ke Indonesia.
Sementara itu, Kenda Tire (PT Kenda Rubber Indonesia) yang juga dari Taiwan juga masuk dalam jajaran tujuh perusahaan yang sudah dipastikan akan merelokasi investasinya dari Shenzen, China ke Indonesia. "Jadi potensinya terus kami kejar," kata Bahlil.
Selain tujuh perusahaan yang sudah dipastikan akan relokasi investasi, BKPM menyatakan ada 17 investor yang berminat untuk melakukan relokasi investasi ke Indonesia.
BKPM juga tengah memantau 119 perusahaan yang potensial untuk melakukan relokasi investasi. Data 119 perusahaan itu berasal dari KBRI, perwakilan BKPM di luar negeri (IIPC) hingga media massa.
Total rencana investasi dari 119 perusahaan itu mencapai 41,392 miliar dolar AS dan diproyeksi bisa menyerap 162 ribu tenaga kerja. Sementara dari potensi 17 perusahaan, nilai investasinya mencapai 37 miliar dolar AS dengan proyeksi penyerapan 112 ribu tenaga kerja.
Dari total 143 perusahaan yang berminat dan berpotensi untuk merelokasi investasi ke Indonesia, BKPM mengelompokkan mereka berdasarkan negara yakni Amerika Serikat (57 perusahaan), Taiwan (39 perusahaan), Korea Selatan (25 perusahaan), Jepang (21 perusahaan) dan Hong Kong (satu perusahaan).