Kamis 23 Jul 2020 16:03 WIB

Waketum PAN: Tidak Ada yang Berani Pecat Amien Rais

Waketum menyatakan tidak ada satu pun pengurus yang berani memecat Amien Rais.

Rep: Nawir Arsyad Akbar / Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto membantah pernyataan bahwa partainya mengeluarkan Amien Rais. Menurutnya, tidak ada satu pun pengurus yang berani memecat mantan Ketua MPR itu.

"Tidak ada yang berani yang mecat Pak Amien, tidak ada dan siapa yang berani? Pemecatan Pak Amien itu tidak ada," ujar Yandri saat dihubungi, Kamis (23/7).

Baca Juga

Ia menegaskan, Amien merupakan pendiri dan tokoh sentral PAN. Bahkan, Yandri mengatakan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan besannya itu.

"Setahu saya beberapa kali Bang Zul mau ketemu Pak Amien, Bang Zul selalu cerita sama kita kan. Bang Zul selalu minta waktu ke Pak Amien, tapi Pak Amiennya yang belum memberi waktu," ujar Yandri.

Terkait pertemuan PAN dan Presiden Joko Widodo yang dipersoalkan Amien, ia membantah kunjungan tersebut membahas kabinet. Ia menegaskan, pertemuan itu membahas penanganan pandemi Covid-19.

"Itu untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan bangsa yang saat ini sangat rumit. Contohnya persoalan Covid-19, kan harus sama-sama," ujar Yandri.

Diketahui, mantan ketua MPR Amien Rais mengaku telah dikeluarkan dari Partai Amanat Nasional (PAN). Hal tersebut diungkapkannya dalam video Youtube milik KH Tengku Zulkarnain.

"Saya sudah tidak di PAN sama sekali. Saya sudah dikeluarkan oleh anak buah saya karena berbeda prinsip," ujar Amien.

Perbedaan prinsip, kata Amien, menjadi alasan utama kenapa ia dikeluarkan dari partai yang didirikannya itu. Sebab, ia mengatakan, DPP PAN periode 2020-2025 ingin bergabung dengan kabinet Presiden Joko Widodo.

"Kalau Anda tetap ingin dukung rezim ini, jelas sesuatu langkah yang keliru bin salah. Jadi itu tidak ada rasionya, tidak ada rasionalisasinya," ujar Amien. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement