REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Becak dari Yogyakarta menambah koleksi the State Museum of Oriental Art (Museum Ketimuran) di Moskow. Becak ini sumbangan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Becak diserahkan langsung oleh Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, kepada Direktur Jenderal Museum, Aleksander Sedov, di Museum Ketimuran Kamis (23/7).
Alat transportasi tradisional itu dibawa dari Yogyakarta ke Moskow untuk Festival Indonesia ke-4, pada 2 hingga 4 Agustus 2019. Untuk sementara waktu, becak sempat disimpan di KBRI Moskow untuk diperbaiki. Penyerahan tertunda juga karena dampak pandemi Covid-19.
Aleksander Sedov sampaikan apresiasi yang tinggi kepada KBRI Moskow, Gubernur DI Yogyakarta, dan bangsa Indonesia atas pemberian hibah becak ini yang menambah koleksi museum. Benda-benda seni budaya Indonesia sangat menarik dan menjadi salah satu perhatian para pengunjung. Cukup banyak koleksi baru benda Indonesia yang diperoleh Museum sebagai hibah.
Para staf museum yang baru pertama kali melihat becak sangat tertarik terhadap becak tersebut yang dinilainya unik dan antik. Bahkan seorang staf laki-laki Museum menaiki becak ini, mengayuhnya dan membawa Tatyana Metaksa yang duduk di bagian depan becak.
Dubes Wahid menjelaskan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang terkenal dengan becaknya. Becak tidak hanya sebagai sarana transportasi tradisional dan memiliki sejarah panjang, tetapi saat ini becak sebagai bagian dari obyek pariwisata Yogyakarta.
“Becak ini sebagai simbol persahabatan Indonesia-Rusia. Pada tahun ini Indonesia dan Rusia merayakan 70 tahun hubungan diplomatik dan tahun ini Indonesia merayakan HUT ke-75 kemerdekaan,” kata Dubes Wahid dalam siaran pers yang Republika terima, Sabtu (25/7).
Museum Ketimuran merupakan salah museum tertua di Rusia yang didirikan tahun 1918. Di museum ini terdapat ruangan yang khusus memamerkan benda-benda seni budaya Indonesia, seperti keris, kain dari beberapa daerah Indonesia, topeng, patung, dan lainnya.
Benda-benda tersebut kebanyakan sumbangan dari warga Rusia yang pernah ke Indonesia, seperti wayang kulit dari Kliment Voroshilov yang ke Indonesia tahun 1957. Terdapat juga keris Jawa yang dibuat tahun 1825 atau pada saat Perang Diponegoro.
Dalam 4 tahun terakhir museum memperoleh berbagai koleksi baru benda seni budaya Indonesia, seperti gitar bermotif batik, tempat minum kopi dari bambu asal Kebumen, dan batik pekalongan.