Senin 27 Jul 2020 01:34 WIB

Jalur Pejalan Kaki Pantai Padang Segera Diperbaiki

Jalur pejalan kaki Pantai Padang rusak akibat dihantam ombak.

Jalur pejalan kaki Pantai Padang rusak akibat dihantam ombak (Foto: jalur pejalan kaki Pantai Padang)
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Jalur pejalan kaki Pantai Padang rusak akibat dihantam ombak (Foto: jalur pejalan kaki Pantai Padang)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Padang merencanakan perbaikan prasarana pedestrian atau jalur pejalan kaki di kawasan Pantai Padang. Jalur ini rusak akibat dihantam ombak saat badai beberapa waktu lalu.

"Kami sudah memantau kondisi (prasarana) tersebut, dan akan dikoordinasikan perbaikannya dengan Dinas Pekerjaan Umum," kata Kepala Dinas Pariwisata Padang Arfian, di Padang, Ahad (26/7).

Baca Juga

Ia mengatakan, secepatnya bagian prasarana yang rusak itu secepatnya bisa diperbaiki kembali. Namun pihaknya perlu mengkaji lebih lanjut bersama dinas terkait untuk mempertimbangkan ketersediaan anggaran.

"Anggaran kan sebelumnya direlokasi dan direcofusing untuk penanganan COVID-19, karena itu maka perlu komunikasi lebih lanjut," jelasnya.

Sebelumnya, prasarana pedesterian di Pantai Padang rusak karena dihantam gelombang laut serta abrasi, kerusakan terjadi pada bagian ke arah laut. Kondisi demikian akhirnya mengurangi keindahan di kawasan pantai yang merupakan salah satu primadona wisata daerah setempat.

Salah seorang warga Redo (27) berharap kerusakan tersebut bisa segera ditanggulangi serta diperbaiki oleh pemerintah setempat. "Kondisi seperti ini tentu sangat disayangkan, karena mengganggu keindahan serta kenyamanan pengunjung yang datang," katanya.

Harapan yang sama juga disampaikan oleh pedagang yang berjualan di kawasan setempat. Pantai Padang adalah salah satu destinasi pariwisata andalan di "Kota Bengkuang" yang banyak dikunjungi pada akhir pekan dan hari libur.

Geliat pariwisata di kawasan setempat mulai terjadi kembali sejak Pemkot Padang menghentikan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap III pada 7 Juni, dan memutuskan masuk ke masa transisi menuju normal baru pada 13 Juni.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement